BAHAYA KEBENARAN RELATIF
Bacaan Setahun:
Kel. 28
Mat. 10
“Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran” ( Yohanes 1:14).
Apa sebenarnya arti kebenaran itu? Saat Anda sekolah dan dapat menjawab materi pertanyaan sesuai apa yang guru pernah ajarkan maka Anda sudah menjawab sebuah kebenaran, tetapi apakah yang dikatakan guru itu adalah kebenaran? Disebut “kebenaran” karena guru ini sudah belajar kebenaran lebih dahulu, bahkan kebenaran itu sudah teruji dan sudah dibuat sebagai rumusan baku yang bukan lagi teori, tetapi sudah teruji sehingga disebut rumus atau hukum, seperti hukum Archimedes, hukum gravitasi dan lain sebagainya. Ketika Anda belanja 1 kg gula di toko, dan Anda bertanya apa benar ini 1 kg, penjual akan berkata, “Saya bisa timbang lagi.” Ketika Anda melihat timbangan dan benar 1 kg Anda puas, tapi apakah timbangan ini valid, apakah tidak rusak? Penjualnya akan menjawab alat timbangan ini valid karena selalu ditera dan diuji oleh badan metrologi milik pemerintah.
Namun bagaimana kalau yang kita ragukan adalah kebenaran yang bersifat spiritual bukan yang materi? Bagaimana mengukur kebenarannya? Bukankah semua agama mengaku paling benar dan yang lain disalahkan? Bagaimana mengukur kebenarannya? Bukankah kebenarannya jadi relatif? Karena tolok ukur yang berbeda? Walaupun mempunyai Kitab Suci (Alkitab), Kristen sebenarnya bukanlah agama, tetapi sebuah panggilan, hubungan, dan pengalaman kehidupan dengan Tuhan. Bisa saja Anda seorang pencari kebenaran spiritual namun untuk menjadi pengikut Kristus tidak bisa terjadi tanpa Kristus sendiri yang memberikan kesadaran kepada Anda, seperti yang Kristus katakan, “bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Aku yang memilih kamu” (Yohanes 15-16).
Itu sebabnya seorang yang percaya kepada Kristus seharusnya tidak terlalu perduli dengan atribut kekristenan secara agama, seperti cara berpakaian ataupun ritual tetapi yang terpenting adalah sejauh mana di dalam perjalanan hidupnya mengalami hidup bersama kristus dan berjalan didalam kebenaran-Nya. Karena seperti yang dikatakan oleh Kristus, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yoh. 14: 6 ).
Sudahkah Anda menemukan Jalan itu? Sudahkah Anda menemukan kebenaran? Sudahkah Anda terpanggil? Kalau jawabannya ya, berarti Anda telah berjumpa dengan-Nya dan akan mengalami hidup bersama-Nya sampai kekekalan. Itulah kebenaran spiritual yang dicari semua orang dan yang hanya dapat dibuktikan melalui pengalaman di dalam kehidupan.(DD)
Questions:
1. Apakah pendapat Anda tentang kebenaran?
2. Bagaimana membuktikan kebenaran iman?
Values:
Kasih Sang Raja tak dapat diragukan dengan pengorbanan-Nya di kayu salib, dan hanya dapat dirasakan oleh yang terpanggil untuk percaya.
Kingdom Quote:
Realitas kebenaran rohani hanya dapat dipahami oleh seorang yang lapar dan haus secara rohani.