BEBAS DARI BELENGGU
Bacaan Setahun:
2 Taw. 14-17
2 Kor. 2
“Dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu. Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka.” (Yohanes 8:32 & 36)
Peter Senge seorang ahli learning organization mengungkapkan bahwa ada banyak manusia yang hidupnya terbelenggu dalam syndrome yang disebutnya Powerlessness atau Unworthiness (Ketidakberdayaan atau ketidaklayakan). Ketidakberdayaan dan rasa ketidaklayakan ini membelenggu kita dalam 3 area kehidupan yaitu yang pertama: Belenggu Identitas, yaitu sebuah belenggu yang ditunjukkan dalam bentuk berbagai usaha membangun identitas diri (self image) yang kuat yang diharapkan akan memberi keyakinan diri dalam berkarya (self confidence). Persoalannya adalah banyak orang berusaha membangun identitas dirinya tetapi dengan fondasi yang tidak tepat sehingga bangunan mental hidupnya kerap menjadi rapuh.
Keyakinan akan identitas kita ditentukan oleh keyakinan kita akan identitas Kristus. Tanpa mempercayai identitas Kristus maka kita menilai Allah menurut manusia dan menilai manusia menurut ukuran manusia.
Apakah identitas Kristus yang memerdekakan kita? Kristus disebut sang Terang (Yoh 8 : 12) yang secara keseluruhan dalam Yoh 8 bermakna 3 P, Penyelamat – Penyerta – Pengharapan.
Belenggu kedua yang sering dialami adalah: Belenggu Waktu Kehidupan. Fenomena kehidupan yang terbelenggu waktu kehidupan, adalah ada orang yang terus terbelenggu situasi masa lalu (baik itu dalam aspek kegagalan termasuk kesuksesan masa lalu), tetapi ada juga individu yang mengalami belenggu impian masa depan (pengharapan), yang membuat kita akhirnya gagal memaksimalkan hidup pada saat ini (present). Fil 3:13-14, “Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.” Bagaimana atasi belenggu ini? Ampuni masa lalu, punyai harapan masa depan tetapi hiduplah terbaik pada masa sekarang.
Belenggu ketiga adalah Belenggu Kepentingan Diri, meliputi aspek reputasi dan keuntungan pribadi. Belenggu ini kerap membuat manusia gagal penuhi panggilan kehormatanNya yaitu menjadi berkat bagi orang lain. Karena musuh kerajaan Allah adalah mendirikan kerajaan sendiri. Tidak bolehkah berpikir untuk diri sendiri? Kata kuncinya cukup, lebihnya adalah anugerah untuk tujuan makin menjadi berkat. Bagaimana mengatasinya? Sadari bahwa kita hidup, berkarya bahkan mati hanya karena dan untuk Tuhan (Rm 14: 8-9). Apakah belenggu hidup kita? (HA)
Questions:
1.Tiga belenggu apa saja yang biasanya membelenggu manusia?
2. Bagaimana Anda bisa lepas terhadap tiga belenggu tersebut?
Values:
Untuk lepas dari belenggu, kata kuncinya cukup, lebihnya adalah anugerah untuk tujuan makin menjadi berkat.
Kingdom Quote:
Kristus telah memerdekakan kita, karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan (Galatia 5:1)