BENAR MENURUT SIAPA?
Bacaan Setahun:
Bil. 34-36
Ef. 3
“Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.” (Roma 14:17)
Beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi berbicara kepada para pimpinan ABRi, dan memberi peringatan karena disinyalir ditemukan berbagai komunikasi dilingkup TNI yang seringkali tidak selaras dengan keputusan-keputusan pimpinan tertinggi negara dan TNI, dan juga bahkan dilingkup keluarga yang ternyata bisa memiliki sikap yang berbeda dengan arah keputusan pimpinan negara dan pimpinan TNI. Sikap-sikap seperti ini dalam tradisi TNI tentunya tidak bisa dibenarkan yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip perintah garis lurus ( komando ) dari pimpinan tertinggi dan bukan diskusi. Hal itu berarti jika sebuah hal telah diputuskan, atau ditetapkan maka semua unit bahkan seluruh keluarga juga harus mendukung keputusan atau ketetapan tersebut.
Dalam dunia kerajaan juga kita kerap dengar istilah perkataan raja adalah ketetapan atau undang-undang, artinya sebuah ketetapan Raja wajib di jalankan oleh seluruh masyarakat kerajaan tersebut.
Firman Tuhan yang kita baca saat ini juga menunjukkan bahwa kerajaan Allah juga memiliki sebuah system nilai yang khusus salah satunya adalah kebenaran. Firman Tuhan dalam Injil Yoh 14 : 6 Yesus menyatakan bahwa Akulah kebenaran. Artinya Ketika kita ingin hidup dalam kerajaan Allah, maka kita harus menundukkan diri kita kepada system nilai kerajaan Allah yaitu kebenaran, dan kebenaran itu berasal dari pribadi sang Raja. Hal ini bermakna bahwa jika kita mengasihi Tuhan, maka kita harus mengasihi pribadi sang kebenaran yaitu Yesus Tuhan sang Raja. Dan jika kita mengasihi Yesus Tuhan sang Raja, maka kita harus mengasihi ketetapan-ketetapan kebenaran sang Raja.
Berbeda dengan pimpinan atau raja di dunia yang bisa salah dalam membuat keputusan. Namun Yesus sang Raja Kebenaran, selalu menyatakan firman, ketetapan, prinsip kehidupan secara benar, karena Tuhan Yesuslah pribadi kebenaran tersebut. Dan dalam kerinduan kasihNya yang dalam akan seluruh umatNya hidup dalam kebenaran, maka Sang kebenaran itu datang kedalam dunia yang berdosa (Yoh 1:14) mencari manusia-manusia yang berdosa yang sesat artinya yang suka menganggap diri, keputusan, atau jalan hidupnya “benar“, untuk mati menebus dosa manusia sehingga lewat karya penebusanNya, Yesus Tuhan membenarkan (memberi kebenaran atau Righteousness) kepada kita. Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah. (2 Kor 5:21)
Pertanyaan pentingnya adalah, maukah kita mengakui ketidakbenaran kita dan menerima sang Kebenaran sejati yaitu Yesus dan menerima karya pembenaranNya bagi kita ? (HA)
Questions:
1. Siapakah sumber Kebenaran Anda?
2. Maukah hidup Anda dipimpin oleh Sang Kebenaran?
Values:
Yesus Tuhan adalah Kebenaran itu sendiri. Siapa yang mengikutiNya maka kehidupannya sudah di dalam kebenaran.
Hidup dalam kebenaran hanya bisa dimulai dari mengijinkan Sang Raja Kebenaran memerintah hidup kita.