BERDAMAI DENGAN SEMUA ORANG

BERDAMAI DENGAN SEMUA ORANG 

Bacaan Setahun: 
Hab. 1-3 , Mzm. 77 

“Memulai pertengkaran adalah seperti membuka jalan air; jadi undurlah sebelum perbantahan mulai.” (Amsal 17:14)

Bendungan Karangkates terletak di Dusun karangkates, Kecamatan Sumbur Pucung, Kabupaten Malang. Bendungan yang airnya berasal dari sungai Brantas ini tidak hanya berfungsi sebagai penampung air, pembangkit listrik tenaga air, melainkan juga sebagai objek wisata. Setiap bulan saya selalu melewati bendungan ini, tepatnya minggu ketiga, karena saya ada pelayanan ke desa-desa di wilayah Malang – Blitar. Apa yang terjadi jika bendungan retak? Maka air akan mulai menerobos dari celah-celah yang retak itu. Dorongan air yang kuat kemudian akan terus mendorong dinding bendungan yang sudah semakin lemah dan akhirnya bencana bisa terjadi. Bisa dibayangkan, bagaimana jika sampai bendungan ini jebol, maka kota dan desa di sekitar bendungan ini akan terendam air dan banyak kerugian yang ditimbulkan baik harta maupun nyawa.

Salomo memberi perumpamaan : Memulai pertengkaran adalah seperti membuka jalan air; jadi undurlah sebelum perbantahan mulai. Bukankah sering pertengkaran dimulai dari perselisihan kecil? Ketika kita membiarkannya terus berlangsung maka suatu saat kita tidak akan mampu mengendalikannya. Bisa saja perselisihan kecil ini ibarat bendungan yang bocor, maka jika dibiarkan, kebocoran itu akan menjadi semakin besar. Jika perselisihan ini sudah menjadi besar dan tidak bisa dikendalikan, maka yang ada adalah pertengkaran dan permusuhan yang berlarut-larut. Demikian juga kehidupan kita, baik itu di lingkungan rumah, di market place maupun di gereja, jika pertengkaran masih terjadi, maka tidak ada kedamaian dalam hidup kita. Tentu saja tidak seorang pun berniat melakukan pertengkaran, sebab pertengkaran dapat membawa panas hati, sakit hati, dendam, emosi dan sebagainya. Rasul Paulus berkata, ”Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu.” (Efesus 4:26), “Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!” (Roma 12:18)

Sebagai orang percaya, seharusnya kita bisa membendung semua emosi, kemarahan yang timbul dalam hati kita. Seperti bendungan yang dibuat untuk membendung air untuk kegunaan masyarakat di sekitarnya, demikianlah kita harus menjadi terang dan teladan bagi sesama, sehingga kita bisa memancarkan kasih Kristus kepada semua orang.

Kitab Yakobus mengatakan : ”Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu? (Yakobus 4:1) Berdamailah dengan semua orang! Anda setuju? (AU)

Questions:
1. Apakah Anda bisa berdamai dengan semua orang?
2. Apakah Anda percaya bahwa Tuhan sudah memanggil Anda sebagai seorang pembawa damai? Mengapa masih ada pertikaian dalam gereja? Diskusikan!

Values:
Seorang warga Kerajaan seharusnya bisa membendung semua emosi, kemarahan yang timbul dalam hati.

Kingdom Quotes:
Tidak ada kemarahan yang membawa kedamaian, jadi segera kendalikan kemarahan itu sekecil apapun.