BERSERAH = MENYERAH?

BERSERAH = MENYERAH? 

Bacaan Setahun: 
Ul. 29-30 
Mzm. 147 

“Serahkanlah kuatirmu pada Tuhan, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lemanya dibiarkanNya orang benar itu goyah.”(Mazmur 55:23)

Ada kebingungan dalam diri saya mengenai kata ‘menyerah’ dan ‘berserah’. Dalam bahasa Inggris pun, kata yang dipakai adalah surrender atau give up. Benar-benar menyerah kalah dan tidak berani memegang pengharapan lagi.
Dalam kehidupan sehari-hari, kalau kita menyerah dalam suatu pertandingan, kita pasti kalah dan jadi pecundang. Kalau satu negara atau kerajaan menyerah, mereka otomatis kalah perang dan menjadi budak/tawanan pemenang perang. Baik jadi pecundang yang harus siap dihina maupun budak/tawanan perang yang siap dihukum, dua hal ini memiliki satu kesamaan yakni berakhir pada kegagalan dan putus harapan.
Apakah Tuhan memang menghendaki kita menyerah lalu melepas segala pengharapan? Apakah Tuhan ingin kita berdiam diri menunggu hari akhir tanpa berbuat apa-apa?
Lama sekali saya memikirkan hal ini. Lalu, suatu hari saya melihat video renungan di youtube yang kebetulan menayangkan ayat bacaan kita hari ini. Saat itulah satu frasa melintas dalam pikiran saya: hand it over.
Luar biasanya Tuhan, Tuhan tidak menginginkan kita sebagai pecundang yang putus pengharapan. Tuhan menginginkan kita untuk menjadi lebih dari pemenang. Tuhan ingin bekerja di dalam kita, bersama kita, jadi, untuk itu yang harus kita lakukan adalah menyerahkan sepenuhnya hidup kita, permasalahan kita, kekhawatiran kita, ketakutan kita kepada Tuhan.
Tuhan malah ingin kita bersemangat dan bersukacita sambil memegang pengharapan.Meski kehidupan terasa sulit, sesak, atau bahkan seperti tidak ada harapan, Tuhan ingin turut andil dalam segala aspek kehidupan kita dan menjadikan kehidupan kita sebagai karya-Nya yang ajaib.
Jadi, jangan pernah berputus asa melewati kehidupan ini. Percayalah, Tuhan selalu memegang tangan kita meski kita sedang ada di lembah kekelaman. Anda percaya? (PF)

Questions:
1. Apakah kita harus menjadi pecundang?
2. Apakah Tuhan ingin kita berdiam diri menerima nasib hingga hari akhir?

Values:
Tetaplah berusaha berjalan melewati kehidupan sambil menyerahkan segala aspek kehidupan kita kepada Tuhan.

Bersama Tuhan, kita bisa melakukan segala sesuatu. Karena itu, tetaplah berusaha bersama Tuhan.