BERSERAH PADA SANG RAJA VS MENYERAH PADA KEADAAN
Bacaan Setahun:
Kel. 19-20
Mat. 5
Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah. (Mazmur 55:23)
Setiap kita tentunya pernah dihinggapi oleh rasa kuatir. Rasa kuatir kadangkala memang diperlukan agar kita senantiasa waspada dan berjaga-jaga, namun kekuatiran yang berlebihan itu yang berbaya bagi kesehatan bahkan bagi hidup kita. Sebuah riset membuktikan bahwa 85% apa yang dikuatirkan orang tidak akan terjadi. Dari 15% yang terjadi, 79% dapat dihadapi dengan baik (tidak seburuk yang dipikirkan sebelumnya). Artinya 97% dari kekuatiran manusia tidak pernah terjadi atau tidak seburuk yang kita pikirkan sebelumnya.
Namun seringkali ketika masalah dan persoalan terjadi dalam hidup kita, justru kekuatiran yang menekan hidup kita sehingga kita membuat berbagai keputusan sesuai apa yang kita pikir atau yang kita inginkan tanpa bertanya terlebih dahulu kepada Tuhan bahkan tidak jarang justru kita menyerah pada keadaan. Dengan alasan apa yang terjadi ya terjadilah atau dengan alih-alih bahwa ini sudah nasib, membuat kita justru tidak berbuat apa-apa. Ketika kita menyerah pada keadaan.
Masalah dan persoalan diijinkan ada dalam hidup kita sebagai perangsang pertumbuhan kerohanian kita. Saat kita diperhadapkan pada sebuah masalah dan persoalan rasa kuatir timbul agar kita sadar bahwa ketika kita berhasil menghadapi situasi dengan baik itu semua bukan karena kekuatan dan kecakapan kita menghadapinya. Masih ada Tuhan yang menolong dan menopang hidup kita. Lakukan bagian kita dan serahkanlah rasa kuatir kita kepada Tuhan maka Ia akan melakukan bagianNya untuk memelihara hidup kita, menopang dan menyertai perjalanan hidup kita.
Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah. Bagian kita adalah hidup benar di hadapanNya. Memang ketika kita sudah hidup benar hal ini tidak melindungi kita dari kesulitan dan penderitaan dalam hidup ini. Ketika kita berserah kepada Tuhan, bukan berarti segalanya beres, bukan berarti masalah kita selesai, tetapi janji Tuhan bahwa ia akan menyertai dan memberikan kita kekuatan apapun masalah kita sehingga kita cakap menanggungnya.
Jangan ijinkan rasa kuatir menguasai hidup kita, jangan pula menyerah pada keadaan. Serahkanlah kekuatiran kita pada Sang Raja, hadapi masalah dan persoalan yang kita alami karena penyertaan dan kekuatanNya memampukan kita melewati segala persoalan. Serahkanlah hidup kita kepada Tuhan dan percayalah kepada-Nya. Amin (RSN)
Questions:
1. Pernakah kita merasa kuatir?
2. Respon apa yang kita lakukan saat kuatir atau menghadapi persoalan?
Values:
Serahkan segala kuatirmu kepada Tuhan, Ia akan menolong dan menopang hidup kita.
Kingdom Quote:
Masalah dan persoalan diijinkan ada dalam hidup kita sebagai perangsang pertumbuhan kerohanian kita.