BUKAN TANPA ALASAN
Bacaan Setahun:
Mzm. 113
2 Raj. 4-5
“… Bertobatlah dan berpalinglah dari berhala-berhalamu dan palingkanlah mukamu dari segala perbuatan-perbuatanmu yang keji. Mereka akan menghibur kamu, kalau kamu melihat tingkah lakunya, dan kamu akan mengetahui bahwa bukan tanpa alasan Ku perbuat segala sesuatu yang Ku perbuat atas Yerusalem, demikianlah firman Tuhan Allah” (Yehezkiel 14 : 6 & 23).
Di balik setiap peristiwa selalu ada maksud Tuhan, yaitu supaya kita bertobat sungguh-sungguh. Tuhan berkenan atas pertobatan. Itulah sebabnya jika Ia membebat, menghancurkan, mendidik, mendisiplin, Ia tidak pernah main-main. Bila hal itu baik dan membawa kita kepada pertobatan, maka Ia tidak segan melakukannya.
Saat itu, Tuhan sebenarnya sudah muak dengan kejahatan bangsa Israel yang hatinya tidak lagi condong kepada Allah, melainkan kepada illah-illah yang lain. Mereka jatuh ke dalam perbuatan-perbuatan yang jahat di mata Tuhan. Namun, melalui Nabi Yehezkiel, Tuhan memperdengarkan suara-Nya. Tuhan menghendaki mereka berbalik kepada Allah, berhenti menjadi penyembah berhala, dan meninggalkan segala kejahatan mereka. Tuhan benar-benar berperkara dengan bangsa Israel supaya mereka mau mendengarkan suara Tuhan dan percaya akan Dia.
Hal yang sama dialami seluruh bangsa-bangsa dalam 2,5 tahun terakhir ini. Melalui COVID-19, Tuhan menggoncangkan manusia di muka bumi ini. Untuk apa? Supaya manusia berbalik kepada Tuhan dan hidup di dalam pertobatan yang benar. Sebelumnya, manusia terlena dengan gemerlapnya tawaran dunia, sehingga sadar atau tidak sadar kita jatuh di dalam dosa penyembahan berhala. Penyembahan berhala disini mungkin bukan berupa patung atau benda-benda mati yang kita simpan dan kita sembah, melainkan hal-hal yang menarik perhatian kita lebih banyak atau lebih besar daripada kepada Tuhan itu sendiri. Dalam sekejap mata seolah semua kemegahan dunia menjadi tidak berarti lagi selain berusaha menyelamatkan diri dari terkena virus COVID-19.
Seolah Tuhan tidak sayang dengan nyawa manusia, yang dalam sekejap berjuta-juta orang meninggal karena virus yang kecil. Namun, bagi kita yang mengerti maksud Tuhan dibalik semua peristiwa ini adalah membawa hidup kita kembali kepada Tuhan, bertobat sungguh-sungguh, kita pasti bisa mengucap syukur. Melalui ini semua, kita semakin dekat dengan-Nya. Kita jadi bisa menghargai begitu bermaknanya sebuah kehidupan, dan tidak mau menyia-nyiakannya.
Jadi, benar seperti yang firman Tuhan katakan: “Bukan tanpa alasan Kuperbuat segala sesuatu yang Kuperbuat atas Yerusalem”. Bila itu mendatangkan kebaikan bagi umat-Nya, maka Ia tidak akan segan mendidik dengan gada dan tongkat-Nya. Jangan buru-buru berprasangka buruk pada Tuhan, sebelum kita menemukan alasan mengapa Tuhan mengizinkan kita mengalaminya. Jalani dan nikmati proses-Nya. (LA)
Questions:
1. Apa alasan Tuhan mendidik bangsa Israel?
2. Tuhan benci kepada penyembahan berhala. Seperti apakah penyembahan berhala yang dilakukan oleh manusia-manusia di akhir zaman?
Values:
Gada dan tongkat-Nya membawa kita kepada pertobatan yang benar.
Kingdom Quote:
Kita tidak bisa mencegah bila orang berprasangka buruk terhadap diri kita, namun kita bisa mencegah diri kita berprasangka buruk kepada Tuhan.