Bacaan Setahun:
Bil. 4-5
Titus 3
DAPATKAH KITA MELIHAT ALLAH?
“Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?”Mazmur 42:3
Akhir tahun lalu sedang ramai di media sosial ada seorang pemuka agama yang dilaporkan ke polisi karena mengaku bermimpi bertemu dengan nabinya. Memang bukan soal mimpinya saja yang dipersoalkan, melainkan tendensi yang termuat dari pernyataannya, karena hal itu menyangkut kasus yang dicurigai sebagai tindakan terorisme.
Sebenarnya banyak orang ingin melihat Allah, tetapi mereka tidak tahu bagaimana caranya. Allah itu nyata dan Dia bukanlah hasil imajinasi kita. Dia hidup, nyata dan dapat dilihat. Tetapi apakah kita siap untuk melihat Dia? Jika Anda ingin melihat Allah, Dia akan menemui Anda. Musa berkata, “Dan baru di sana engkau mencari TUHAN, Allahmu, dan menemukan-Nya, asal engkau menanyakan Dia dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu.” (Ulangan 4:29) Kita tidak perlu berusaha keras melihat atau pergi ke tempat jauh untuk menemukan-Nya. “Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu.” (Roma 10:8) Kita harus jujur pada diri sendiri. Apakah kita benar-benar ingin melihat Dia atau tidak? Jika ya, maka kita harus mau berusaha untuk bertindak. “Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu…” (Yakobus 4:8a) Kita harus memiliki keinginan yang kuat seperti Daud. “Ya Allah, Engkau Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepadaMu, tubuhku rindu kepadaMu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair.” (Mazmur 63:2)
Kita harus memiliki waktu dengan Allah. Kita perlu menyisihkan waktu dan kesempatan untuk memberi Dia perhatian kita yang penuh, jika kita benar-benar percaya bukan saja Dia ada, tetapi dengan aktif Dia hadir dalam hidup kita. Kita dapat mengarahkan hidup kita, dan Tuhan Yesus menunjukkan caranya, “… masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi…” (Matius 6:6) Di dalam kamar kita dapat melihat Dia dan mendengar firman-Nya. Dan Dia mendengar keinginan hati kita. Bersama dengan Allah, kita dapat memperoleh kedamaian. Daud berkata, “Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari padaNyalah keselamatanku.” (Mazmur 62:2)
Saudaraku, waktu yang terbaik untuk menemui Allah adalah sebelum kita memulai melakukan kegiatan kita. “Bangunlah, hai jiwaku, bangunlah, hai gambus dan kecapi, aku mau membangunkan fajar!” (Mazmur 57:9) Tuhan tidak jauh, Dia begitu dekat dengan kita. Luangkan waktu yang terbaik untuk-Nya, bersekutulah dengan-Nya, dan Dia akan hadir di dalam kehidupan kita setiap waktu. Immanuel! Tuhan beserta kita selalu. Amin. (AU)
Questions:
1. Menurut Anda, apakah seseorang dapat melihat Allah? Jelaskan!
2. Apa yang harus kita lakukan untuk dapat melihat Allah? Jelaskan!
Values:
Setiap warga Kerajaan seharusnya mempunyai waktu-waktu khusus bersekutu dengan-Nya, karena dari sanalah dia mendapatkan petunjuk untuk menjalani kehidupannya dengan benar.
Sucikan hati Anda, dan Dia akan dapat Anda temui dengan leluasa.