Bacaan Setahun:
Hos. 12-14
Rm. 13
“Dan Daud sangat terjepit, karena rakyat mengatakan hendak melempari dia dengan batu. Seluruh rakyat itu telah pedih hati, masing-masing karena anaknya laki-laki dan perempuan. Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya.”1 Samuel 30:6
Setiap orang pernah mengalami titik terendah dalam kehidupannya. Titik terendah dalam Skehidupan manusia bukan soal ekonomi saja, namun juga hal-hal yang lain. Apakah anda masih ingat apa dan di mana titik terendah kehidupan anda? Apakah anda sudah keluar dari titik terendah kehidupan anda? Pengalaman apa yang anda dapat saat anda sedang di titik terendah kehidupan? Saat seperti inilah saat di mana kita sedang terjepit. Daud pernah mengalami terjepit. Mari kita belajar dari Daud saat sedang terjepit.
Pertama, percaya dan mengandalkan TUHAN. Kata terjepit dalam bahasa Ibrani adalah yatsar yang memiliki arti distressed dan to suffer distress. Dalam bahasa Indonesia kata yatsar dapat diterjemahkan sebagai sangat kesusahan atau terjepit. Saat seseorang terjepit adalah saat yang serba tidak enak dan tidak nyaman. Banyak orang menjadi sangat panik. Sebagian orang mulai mencari kambing hitam. Sementara yang lain ada yang semakin terpuruk saat mereka terjepit, mereka menjadi sangat mudah ditipu oleh iblis dan manusia. Seharusnya saat kita terjepit kita belajar dari Daud, yaitu semakin percaya dan mengandalkan TUHAN. Yang kedua, Daud bertanya kepada TUHAN, 1 Samuel 30:7-8. Daud bertekad mencari wajah TUHAN. Ia kemudian bertanya kepada TUHAN. Sepertinya apa yang dilakukan oleh Daud terlihat klise dan sederhana saja. Namun hal ini sangat mendasar dan harus kita lakukan, yaitu bertanya kepada TUHAN.
Yang ketiga, Daud melakukan kehendak TUHAN, 1 Samuel 30:9. Setelah Daud mendekat dan bertanya kepada TUHAN, maka Daud mulai melakukan apa yang menjadi kehendak TUHAN atas hidupnya. Daud dengan kerendahan hati mulai melakukan perintah TUHAN. Daud dengan berani melangkah melakukan kehendak TUHAN bersama enam ratus orang yang bersamanya mulai mengejar orang Amalek.
Yang keempat, Daud menolong, 1 Samuel 30:11-16. Saat Daud bersama empat ratus orang yang bersama dia mengejar orang Amalek, Daud melihat seorang budak yang sedang sekarat. Daud menolong budak itu, mengobatinya dan memberinya makan. Kebaikan hati Daud dalam menolong budak ini membuahkan hasil di mana ia beroleh petunjuk lokasi orang Amalek tinggal.
Yang kelima, fokus kepada rencana TUHAN, 1 Samuel 30:17-19. Daud bersama empat ratus orang yang bersamanya melanjutkan mengejar gerombolan orang Amalek yang pernah menyerang keluarga dan harta benda yang mereka miliki. Daud fokus dengan rencana TUHAN, sehingga ia semakin mengandalkan TUHAN. Saat kita fokus kita menjadi semakin tajam dalam mengenali hati TUHAN.
Yang keenam, tetap murah hati, 1 Samuel 30:20-26. Setelah Daud bersama pengikutnya merebut istri dan keluarga dari gerombolan Amalek serta mengumpulkan harta benda yang berlimpah, maka ia tidak serakah untuk mengambil semuanya. Ia tetap murah hati dan berbagi dengan para pengikutnya, sekalipun dua ratus orang tidak ikut berperang. Apa yang anda lakukan saat anda sedang terjepit? Apakah anda masih ingat dan mengandalkan TUHAN? (DW)
Questions :
1. Apakah Anda pernah dalam posisi terjepit? Bagaimana respon Anda?
2. Mengapa di saat terjepit kita harus semakin melekat erat dengan Tuhan?
Values :
Seorang warga Kerajaan Allah adalah pribadi yang mau semakin melekat erat dengan Allah saat ia sedang berada di titik terendah kehidupannya.
Saat Anda sedang terjepit, TUHAN selalu hadir dan siap menolong Anda. Maukah Anda ditolong TUHAN?