FOKUS

FOKUS 

Bacaan Setahun: 
2 Taw. 11-13, Mzm. 28 

“Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi.” (Yosua 1:7)

Fokus menurut para ahli adalah tindakan memusatkan kegiatan atau minat akan suatu hal. Oleh karena inilah fokus bisa dikatakan sebagai konsentrasi. Fokus sangat penting dalam semua kegiatan karena akan mempengaruhi hasilnya. Dalam kehidupan di dunia nyata, fokus perlu dilakukan agar setiap kegiatan kita dapat terpusat, terawasi, terpelihara dan tidak mudah beralih perhatian.

Sering timbul kesan bahwa rencana Allah dalam hidup kita dapat tidak terwujud oleh berbagai rintangan, yang membuat kita putus asa. Itu pula yang mungkin dirasakan Yosua. Pemimpin besar Israel, Musa sudah mati, sementara umat Israel yang sekarang dipimpin Yosua, pernah mengalami luka akibat ketidakpercayaan orang tua mereka akan janji dan rencana Allah memberikan tanah Kanaan sebagai warisan mereka. Sesungguhnya tidak ada hal apa pun yang bisa menghalangi rencana Allah. Dia yang Maha Kuasa dan berdaulat penuh bisa memakai siapa saja untuk menggenapi rencana-Nya. Yosua pun bisa dipakai-Nya. Tentu harus ada kriteria yang dipenuhi Yosua.

Pertama, Yosua harus fokus pada Tuhan. Bangsa Israel tidak fokus kepada Allah, mereka meragukan kuasa-Nya, mereka beralih percaya kepada berhala-berhala yang dibenci Allah, karena itu Yosua harus mengembalikan mereka fokus kepada Allah yang disembah.

Kedua, fokus pada jalan Tuhan, bukan pada jalan sendiri. Bangsa Israel selalu mengambil jalan sendiri, tidak percaya dengan jalan yang ditunjukkan Allah, oleh karena itu mereka harus berada di padang gurun selama 40 tahun.

Ketiga, fokus pada firman Tuhan, bukan pada perasaan. Bangsa Israel tidak percaya pada firman-Nya, mereka lebih percaya pada perasaan mereka, sehingga mereka mudah sekali mengeluh, marah bahkan menghujat Allah.

Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita fokus kepada Tuhan Yesus? Bagaimana mengenal Allah yang kekal? Injil Yohanes dibuka dengan penegasan bahwa Yesus adalah Allah dan manusia (Yohanes 1:1-14). Yohanes mempergunakan istilah logos (firman) guna mengungkapkan keberadaan dan kehadiran Yesus di luar ruang dan waktu (Yohanes 1:1). Yesus adalah Pencipta segala sesuatu (ay.3 dan ay.10). Yohanes tidak hanya memakai istilah logos, namun juga istilah terang (ay.4 dan ay.5). Kata ”terang” yang dipakai Yohanes dikaitkan dengan keberadaan dan kehadiran Yesus di dalam ruang dan waktu (ay.5 dan ay.9), oleh karena itu Yesus bukan hanya Pencipta tetapi juga Penyelamat. Tanpa Yesus manusia akan hidup dalam kegelapan. Marilah kita fokus hanya kepada-Nya, amin. (AU)

Questions:
1. Siapakah yang menjadi titik fokus Anda hari-hari ini?
2. Apa akibatnya jika kita tidak lagi fokus kepada Tuhan Sang Pemberi kehidupan?

Values:
Setiap warga Kerajaan seharusnya fokus kehidupannya kepada Sang Raja Pemberi kehidupan bukan kepada kehidupan itu sendiri.

Kingdom’s Quotes:
Besar kecilnya masalah sebenarnya hanya terletak kepada titik fokus kita, jika fokus kepada Sumber jawaban, maka tidak ada hal yang sulit untuk diselesaikan.