GADIS PENJUAL KOREK API

Bacaan Setahun: 
2 Raj. 10-11 
Mzm. 36 

GADIS PENJUAL KOREK API 

“Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dalam perbuatan dan dalam kebenaran”
1 Yohanes 3:18

Pernahkah Anda mendengar dongeng Gadis Penjual Korek Api? Dongeng ini berlatar malam natal. Seorang gadis menjual korek api di tengah cuaca membekukan tulang. Sayangnya, hanya satu-dua yang mau membeli korek. Gadis itu menggigil, ketakutan akan dipukul ayahnya. Kereta kuda menyerempetnya. Sepatunya terlempar tapi malah diambil orang. Dia berjalan bertelanjang kaki. Dia berhenti saat melihat sinar terang dari sebuah rumah. Satu keluarga berkumpul di rumah itu, bahagia menyantap makan malam mereka di dalam rumah yang hangat. Seraya menahan gigil dan lapar, gadis itu menatap dari luar jendela rumah, berharap dapat merasakan kehangatan dan rasa kenyang itu.

Saat ini, ada anak-anak Tuhan yang bernasib mirip dengan Si Gadis Penjual Korek Api itu. Ada yang sulit mencari pekerjaan, ada yang berdagang tapi tidak ada yang membeli, ada yang baru kehilangan pekerjaan, dan lain-lain. Sayangnya, tidak semua anak-anak Tuhan ini beruntung memiliki saudara seiman yang mau menolong dengan tulus. Kebanyakan saudara- saudara seiman mereka seperti keluarga bahagia di tengah rumah yang hangat itu, menikmati kebahagiaan mereka sendiri, tidak mau sekadar menengok keluar untuk melihat seorang gadis hampir mati kedinginan di depan pintu mereka. Tak sedikit pula yang merupakan tokoh agama, menyelesaikan permasalahan “Si Gadis Penjual Korek Api” ini dengan asumsi kalau yang bersangkutan hanya kurang iman. Jika saja iman yang dimiliki sebesar iman para tokoh agama dan orang-orang yang sukses itu, harusnya mereka bisa mengatasi kesulitannya sendiri.

Akhirnya, seperti Si Gadis Korek Api tadi, anak-anak Tuhan yang saat ini sedang menggigil kedinginan dan kelaparan terpaksa menyalakan sisa-sisa “korek api iman” sambil melihat anak-anak Tuhan yang lain menikmati damai sejahtera sendiri, tanpa mau menolong. Tak jarang, anak-anak Tuhan yang ditolong orang-orang di luar Tuhan akan merasa kebaikan Tuhan Yesus hanyalah dongeng belaka. Bahkan, lebih buruk, mereka merasa akan lebih hangat hidup di lingkungan luar Tuhan karena orang-orangnya baik dan tulus, tidak seperti orang-orang yang mengaku anak Tuhan, sibuk membicarakan surga sampai melupakan apa yang terjadi pada orang-orang di sekitar mereka.

Saya berdoa semoga kita tidak menjadi anak-anak Tuhan yang demikian. Kita semua mempunyai empati dan simpati terhadap permasalahan sekitar kita, dan dengan kasih Kristus kita bisa menjadi jawaban atas hal yang sedang mereka gumulkan. Lihatlah sekeliling Anda dan sambutlah ‘Si Gadis Korek Api” di sekitar Anda, jadilah saksi-saksi Kristus di dunia ini. Amin (PF)

Question:
1. Bagaimana kita memperlakukan saudara-saudara seiman yang bermasalah?
2. Sudahkah Anda menolong saudara-saudara Anda?

Values:
Lihatlah sekeliling Anda, jadilah saksi Kristus dengan menerapkan kasih-Nya terhadap mereka yang sedang terhilang.

Kingdom Quote:
”Always help someone. You might be the only one who does.” (Good Samaritan)