GAGAL PAHAM

GAGAL PAHAM 

Bacaan Setahun: 
1 Raj. 17-18 
Yak. 5 

“Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.” (Yohanes 6:63)

Alkitab yang ada sekarang adalah terjemahan dari tulisan kuno yang ditulis ribuan tahun yanglalu. Itulah sebabnya, orang-orang sepakat bahwa untuk memahaminya, kita harus tahu kondisi sosial dan budayanya yang ada pada masa itu yang jelas sangat berbeda dengan jaman sekarang. Namun apakah itu sudah cukup? Ternyata bahwa seringkali para murid Tuhan Yesus yang justru hidup sezaman gagal paham dengan apa yang terjadi bahkan kepada perkataan Tuhan Yesus sekalipun. Contohnya dalam Lukas 24:21 atau Yohanes 6:15 ketika Tuhan Yesus disangka akan menjadi raja untuk membebaskan Israel dari penjajahan Romawi, atau dalam Matius 16:11 tentang ragi Farisi, kemudian dalam Yohanes 21:23 tentang kesalahpahaman mengenai Yohanes dan masih banyak lagi, padahal murid-murid itu hidup di masa yang sama. Jadi pertanyaannya, mengapa demikian?

Dalam hal inilah kita perlu tahu bahwa untuk sampai pada kebenaran Firman Tuhan tidak cukup hanya dengan kemampuan bernalar dan menganalisis tulisan-tulisan dalam Alkitab. Itulah sebabnya orang bisa menguasai bahasa asli, sejarah dan latar belakang penulisan sampai titik komanya, tetapi hanya sebatas pengetahuan saja dan tidak membawa dampak dalam hidupnya. Karena itulah kita harus mengerti bahwa firman Tuhan itu roh dan hidup yang artinya secara spesifik berbicara atau rhema kepada pribadi masing-masing. Di dalam Yohanes 6:66 banyak murid-murid mengundurkan diri karena gagal paham dengan perkataan Tuhan Yesus yang dinilai keras. Namun khusus kepada keduabelas muridNya, ketika Tuhan Yesus bertanya, apakah mereka akan pergi juga, Petrus menjawab, “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan (rhema) hidup yang kekal; dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.” (Yohanes 6:68-69).

Dengan demikian kita dapat memahami, mengapa ada orang yang mengaku Kristen, hapal ayat-ayat alkitab bahkan menjadi sarjana teologia dan menjadi pendeta tetapi tidak hidup dalam kebenaran, atau malahan murtad dan meninggalkan imannya. Mereka mengerti kebenaran hanya sebatas ajaran tertulis berupa hukum-hukum dan aturan gereja saja tanpa hidup di dalamnya. Kalaupun tidak murtad, mereka akan menjadi pribadi yang sangat kaku dengan pengajaran dan menghakimi siapapun yang berbeda pengajaran dengan dirinya.

Itulah sebabnya kita perlu mengembangkan hubungan pribadi dengan Tuhan kita dan memberi waktu dan perhatian yang besar mendengarkan rhema dari Roh Kudus. Percayalah, kita akan bertumbuh dalam pengenalan kita kepada Bapa. Halleluyah, amin. (LS)

Questions:
1. Sejauh mana anda mengenal kebenaran? Pernah mendengar rhema dari Roh Kudus?
2. Apa upaya yang anda lakukan agar senantiasa mendengarkan rhema dari Roh Kudus?

Values:
Kita perlu mengembangkan hubungan pribadi dengan Tuhan dan memberi waktu dan perhatian yang besar untuk mendengarkan rhema dari Roh Kudus.

Kingdom Quote:
Kebenaran tanpa kehidupan, hanya sebatas wacana saja tanpa makna.