GOOD HABIT

GOOD HABIT 

Bacaan Setahun: 
Pkh. 10-12 
Mrk. 3 

“Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.” Lukas 16:10

Pagi itu Benjamin sudah bertekad untuk melamar pekerjaan di sebuah perusahaan, lamarannya adalah menjadi seorang staf di perusahaan tersebut. Setibanya di lobby kantor, ia pun memperkenalkan diri ke resepsionis, kemudian ia dipersilahkan duduk di ruang tunggu yang ternyata juga sudah dipenuhi oleh pelamar kerja lainnya. Saat ia memasuki ruang tunggu, ‘kebetulan’ ia melihat beberapa sampah kertas berserakan di lantai. Orang-orang yang ada di ruang tunggu itu tidak ada yang mempedulikannya. Ia pun berinisiatif mengambil sampah-sampah tersebut dan memasukkannya ke tempat sampah.

Beberapa waktu kemudian, ketika namanya dipanggil, di dalam ruangan ia langsung diberikan ucapan selamat oleh pewawancara. Ternyata ia langsung dinyatakan diterima bekerja, bukan hanya sebagai staff, melainkan sebagai supervisor yang membawahi beberapa orang staf. Alasannya adalah ‘setia pada perkara kecil dan memiliki kebiasaan yang baik’, sebab ternyata sampah-sampah kertas di ruang tunggu memang ‘sengaja’ ditaruh oleh bagian perekrutan pegawai untuk melihat di CCTV, siapakah orang pertama yang berinisiatif membuang sampah-sampah tersebut di tempatnya. Sebab pimpinan perusahaan tersebut sangat percaya bahwa ‘good habit’ (kebiasaan yang baik) dan kemauan untuk tetap setia melakukan hal sederhana sekalipun, adalah modal kuat seseorang untuk bisa dipercaya melakukan hal yang lebih besar.

Firman Tuhan dengan sangat jelas mengatakan bahwa barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Artinya, kesetiaan kita dalam perkara-perkara kecil, akan menjadi pedoman bagi Sang Raja untuk menilai keseluruhan pelayanan dan hidup kita. Apakah itu perkara-perkara kecil? Perkara kecil adalah setiap hal sederhana yang mungkin terjadi sehari-hari tanpa kita sadari. Pada umumnya, perkara kecil bisa dilakukan seseorang karena berdasarkan pada ‘kebiasaan’. Jika kebiasaan seseorang sehari-hari adalah suka bersih dan membuang sampah, maka sampah sekecil apapun ia akan buang ke tempatnya.

Jika seseorang terbiasa membaca Alkitab dan berdoa, maka dalam segala perkara yang terjadi dalam kehidupannya, secara otomatis dan tanpa disuruh atau dipaksa, ia akan berdoa, membaca dan memperkatakan Firman Tuhan yang ia baca. Oleh sebab itu kebiasaan melakukan ‘perkara kecil’ memiliki kuasa untuk berdampak pada hal yang lebih besar. Jika mendengar atau membaca suara Tuhan melalui Alkitab setiap hari saja sulit, bagaimana kita bisa dipercaya Tuhan untuk melakukan hal yang luar biasa? (JB)

Questions:
1. Menurut Anda, seberapa pentingkah perihal memiliki kebiasaan yang baik? Mengapa demikian?
2. Menurut Anda, apa yang dimaksud dengan setia pada perkara kecil? Berikan contohnya.

Values:
Memiliki kesetiaan untuk melakukan segala sesuatu (bahkan hal yang kecil atau sederhana sekalipun) seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia adalah karakter dasar yang semestinya dimiliki oleh setiap Warga Kerajaan Sorga.

Kingdom Quote:
Setiap perkara besar yang dipercayakan pada seseorang berawal dari perkara kecil yang telah sukses ia lakukan.