HORMAT

HORMAT 

Bacaan Setahun: 
1 Sam. 9-10, Roma 8 

”Sebab siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan dipandang rendah” (1 Samuel 2:30b)

Seorang Presiden Amerika yang hidup beberapa dekade yang lalu bertemu dengan seorang  perempuan, dengan bahasa yang santun dan gestur yang sopan. Presiden Amerika ini melayani ajakan bercengkrama perempuan ini. Setelah perbincangan selesai, asistennya dengan tidak sabar memberitahu sang Presiden, “Apakah Bapak tidak tahu siapa wanita yang berbincang dengan Bapak tadi? Dia wanita yang tidak terhormat. Saya tahu, saya menghormati setiap orang bukan karena orang itu terhormat atau tidak, saya menghormati setiap orang karena saya adalah seorang yang terhormat.”

Seorang kasir di suatu bank sangat jengkel saat seorang ibu tua datang ke tempatnya karena yang dilakukan ibu tua ini adalah hal yang sama, yaitu ia selalu datang hanya menukarkan uang kertas mata uang besar menjadi mata uang kecil. Karena seringnya, kasir ini kehilangan kesabaran dan berkata, “Lain kali Anda pindah bank saja kalau keperluanmu hanya tukar uang.” Besoknya ia mendapat kabar deposan terbesar dari bank tempat ia bekerja menarik uangnya. Siapa deposan itu? Ibu tua yang ia perlakukan tidak hormat.

Ayat di atas berbicara tentang perintah penghormatan kepada Allah yang ditujukan kepada Imam Eli dan anak-anaknya (dalam zaman perjanjian lama). Mereka tidak menghormati kekudusan mezbah perjamuan. Namun, prinsip ini sama, jaman sekarang pun seringkali kita kehilangan rasa hormat kepada Tuhan. Bentuk kita tidak menghormati Tuhan yang paling lazim terrefleksi saat kita tidak menghormati umat-Nya yang hina.

“Siapa saja yang memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Ia tidak akan kehilangan upahnya” (Matius 10:42).

Rasa hormat, bukan kesopanan. Kesopanan bisa dilatih di sekolah pelatihan, tetapi rasa hormat sejati muncul dari kerendahan hati. Perhatikan gestur Presiden Jokowi saat bertemu dengan orang tua, apapun status orang tua itu bisa petani, ulama, bekas pejuang, tukang becak. Presiden Jokowi menghormati semua dengan attitude yang sama. Dan ini ia lakukan bukan hanya saat ia telah menjadi Presiden. Bukti bahwa ia memang seorang yang terhormat, menghormati sesama, ia telah lakukan sejak ia masih belum menjadi apa-apa.

Ketika kita menyambut dan menghormati seseorang yang bahkan tidak layak dihormati, sebenarnya Anda sudah menyambut dan menghormati Tuhan. Dan barangsiapa yang menghormati Tuhan, Tuhan akan memberi upah dan penghormatan senilai ukuran kehormatan yang Tuhan punya. Sadarilah Tuhan adalah Raja yang sangat terhormat. Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda seorang yang terhormat? (DD)

Questions:
1. Apakah rasa hormat itu ? Mengapa kita harus menghormati sesama dan Tuhan?
2. Bagaimana caranya kita menghormati Tuhan?

Values:
Kita menghormati siapapun tanpa terkecuali karena kita adalah Warga Kerajaan yang terhormat

Kingdom Quotes:
Pengenalan Akan Sang Raja ditentukan seberapa besar rasa hormat kita kepada-Nya