IMAN VS BERPIKIR POSITIF

Bacaan Setahun:
Ezra 9-10
Mzm. 32

“Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.”Ibrani 11:1

Kalau kita membaca definisi iman berdasarkan ayat bacaan kita, iman artinya adalah “pondasi” dari semua harapan yang belum terlihat secara fisik. Jadi yang tak terlihat dan belum nyata namun kita tetap percaya itu adalah bukti bahwa kita beriman. Sekali lagi iman itu adalah pondasi atau dasar dari semua pengharapan yang belum terjadi di dalam kehidupan kita.
Secara umum dan sederhana orang di dunia ini menyamakan Iman dengan “positif thinking”. Namun bagi kita orang Kristen dasar iman kita bukan sekedar “positif thinking” tetapi “Christ thinking”. Mengapa? Karena iman timbul saat kita mendengar Firman Kristus dan akan makin kokoh ketika kita makin mengerti Firman-Nya, artinya semakin kita selaras dengan cara berpikir Kristus akan semakin kokoh iman kita. “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.” (Roma 10:17)
Lalu apa beda iman di dalam Kristus dan “positif thinking”? seperti yang kita baca, iman timbul atau bersumber dari Firman Tuhan, namun positif thinking bersumber dari kekuatan yang dibangun dari cara berpikir positif manusia. Jadi bedanya sebenarnya adalah pada motivasinya. Contoh saya ingin menjadi murid yang terbaik dengan prestasi ranking satu di kelas, dengan kekuatan positif thinking mungkin saya bisa mencapainya. Atau Anda ingin menjadi pengusaha sukses, dengan kekuatan “positif thinking” mungkin Anda bisa menjadi sukses, Pertanyaannya adalah apa motivasi saya menjadi murid terbaik rangking pertama? Apa motivasi Anda menjadi pengusaha sukses?
Anda bisa saja menjadi pengusaha sukses dengan usaha dan dengan kekuatan positif thinking Anda, namun jika motivasinya untuk kebanggaan diri sendiri maka ini adalah iman yang bersumber dari “kekuatan diri sendiri “. Lalu di mana salahnya? Salahnya adalah jika positif thinking Anda dibangun dengan kekuatan Anda dan bukan dengan nilai kebenaran Firman Tuhan, maka cara mencapainya bisa salah. Anda mungkin akan melakukan dengan cara-cara curang tanpa rasa bersalah, atau juga setelah Anda mencapainya Anda menjadi sombong, sehingga pada akhirnya hidup rohani Anda menjadi kosong, Anda sukses secara materi tetapi hidup Anda hampa.
Firman Tuhan mengajar tujuan hidup kita adalah untuk kemuliaan-Nya. Itu sebabnya apa saja yang kita perbuat, harus sesuai dengan kehendak-Nya. Maka itu kita harus terus membangun iman kita dengan memahami Firman-Nya. Sehingga ketika cara berpikir kita selaras dengan cara berpikir Kristus, maka hidup kita bukan hanya ada di dalam rencana yang positif tetapi kita masuk sepenuhnya di dalam rencana Ilahi, masuk di dalam rencana Kristus. Sehingga kita melakukan yang baik, yang sempurna dan yang berkenan sesuai rencana-Nya yang ada di dalam hidup kita. (DD)

Questions :
1. Apa definisi iman menurut Anda?
2. Apa beda iman dan positif thinking? Bagaimana membedakannya?

Values :
Warga kerajaan adalah seorang yang menaruh harapannya penuh kepada Sang Raja, karena tujuan hidupnya hanya untuk KEMULIAAN Sang Raja.

Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! (Yeremia 17:7)