IMPARTASIKAN IMAN ANDA!

IMPARTASIKAN IMAN ANDA! 

Bacaan Setahun: 
Bil. 34-36, I Tes.2 

“Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu” (2 Timotius 1:5).

Iman yang timbul dalam kehidupan Timotius merupakan dampak dari iman yang dimiliki oleh ibunya, Eunike, dan neneknya, Lois. Chuck Swindoll berkata begini, “Jika Anda dikaruniai seorang ibu yang baik, Anda akan memetik manfaatnya sepanjang hidup Anda. Tapi jika ibu Anda tidak peduli Anda dan ia menjadi istri yang baik buruk bagi ayahmu,  kau akan menderita. Baik atau buruknya seorang ibu dapat bersifat permanen..”

Ya, ibu-ibu yang baik menorehkan jejak kehidupan pada anak-anaknya yang memberikan keteladanan. Beberapa tokoh terkenal mengalaminya, seperti John Quincy Adams yang berkata, “Apa yang ada pada diriku, ibukulah yang menjadikannya.” Abraham Lincoln berkata, “Apa yang ada padaku dan yang diharapkannya, semuanya milik ibuku, malaikatku.” Dwight Moody berkata, “Semua yang telah kucapai dalam hidup ini, aku berhutang pada ibuku.”

Seorang ibu yang bijaksana akan menghasilkan dampak yang luar biasa kepada anak-anaknya. Dan ini pula yang terjadi pada si pemuda yang sedang berkobar-kobar, Timotius. Iman yang ada pada dirinya merupakan warisan dari nenek dan ibunya. Keluarga ini merupakan contoh bagaimana seorang ibu dapat mengimpartasikan atau membagikan imannya kepada anak-anaknya.

Jadi, kehidupan anak-anak Anda tergantung pada Anda. Bagaimana cara Anda mendidik mereka akan menentukan anak Anda akan menjadi apa kelak. Benarlah bila Salomo berkata, “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu” (Ams. 22:6). Jadi mendidik dan mengimpartasikan iman Anda kepada anak-anak Anda adalah tugas Anda sebagai orang tua.

Ada orang tua yang ceroboh dengan kehidupannya, sehingga anak-anak mereka menjadi liar dan tidak terkendali. Dan ada juga orang tua yang mempercayakan didikan kepada pembantunya. Ini salah besar! Anda mempunyai tanggung jawab untuk mendidik anak-anak di dalam Tuhan supaya mereka menjadi umat yang mempermuliakan Allah.(DH)

Questions:
1. Apakah ada perbedaan hasil dari didikan orang tua dan pengasuh?
2. Mengapa orang tua harus berperan aktif untuk mendidik anak-anak?

Values:
Kalau orang tua tidak mendidik anak-anak,”orang lain” akan mendidiknya.

Kingdom Quotes:
Kualitas anak-anak ditentukan oleh didikan orang tua.