INTEGRITAS
Bacaan Setahun:
UI. 12-13, Ef. 4, Mzm. 4
“Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.” (Matius 5:37)
Integritas merujuk KBBI artinya mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan atau kejujuran. Sederhananya, integritas adalah kejujuran yang menjadi prinsip dan selalu dipegang teguh. Mash ingat dengan seorang pengusaha Bapak William Suryajaya. Beliau adalah eks pemilik Astra Group, pribadi yang berupaya keras menjaga reputasi dan mempertahankan integritasnya. Saat anaknya membuat kesalahan di Bank Summa, beliau rela melepaskan seluruh sahamnya di Astra demi menebus kesalahan anakya itu. Selain itu, sebagaimana slogan Astra yang berbunyi: “Berguna bagi bangsa dan negara”, William Suryajaya juga selalu membuat laporan keuangan yang jujur. Beliau tak pernah satu sen pun memanipulasi pajak yang harus dibayar. Tak heran bila selepas dari Astra pun, William tetap dipercaya di kalangan bisnis internasional, karena reputasinya sebagai pebisnis yang berintegritas.
Yah sebagai manusia kita terkadang juga bersikap konyol. Kita membiarkan dosa-dosa yang menurut kita kecil dan tidak berarti, yang dengan enteng kita sebut sebagai “dosa putih”, dan dosa itu kita biarkan selama bertahun-tahun. Namun, biarlah saat ini kita selalu ingat bahwa Tuhan melihat segala sesuatu dan cepat atau lambat kita pasti akan terbongkar.
Patut kita renungkan di sini bahwa dalam aspek hidup apa pun; bisnis, rumah tangga, terlebih kehidupan spiritual, selalu diperlukan integritas, yakni kesesuaian antara apa yang diucapkan dengan apa yang dilakukan. Jika seorang pendeta berkhotbah, tetapi tidak dapat melakukan apa yang ia khotbahkan, orang jawa bilang “Gajah diblangkoni”, bisa khotbah tetapi tidak bisa “nglakoni” (melakukan). Terkadang kita mencoba menjaga reputasi dengan berbohong. Namun sekecil apa pun kebohongan, akan memerlukan kebohongan lain untuk menutupinya. Mau tak mau, kebohongan akan beranak-pinak. Oleh karena itu jangan sampai kita terjebak dalam lingkaran setan kebohongan yang akan menjerat kita.
Hanya satu cara bagi kita untuk dapat memiliki integritas: hidup jujur. Hidup jujur mungkin memang sulit dijalani, tetapi sepahit apa pun kejujuran, akan berbuah manis. Bagaimana menjalankan kehidupan yang benar? Mulailah dengan hati! Hati yang sudah diperbarui oleh Roh Kudus yang melahirbarukan orang berdosa menjadi anak Tuhan. Mazmur 25:21, “Ketulusan dan kejujuran kiranya mengawal aku, sebab aku menanti-nantikan Engkau.” Dengan hati yang sudah diperbarui, mari kita melakukan segala sesuatu dengan pemahaman yang benar, dengan ketulusan dan kejujuran. Amin (AU)
Questions:
1. Apakah pola hidup Anda sudah mencerminkan kehidupan yang berintegritas?
2. Bagaimana cara Anda melatih diri supaya memiliki kehidupan yang berintegritas?
Values:
Jika kejujuranmu seolah tidak mendapat tempat di lingkungan sekitarmu, jangan menyerah dan tetaplah bersikap jujur!
Kingdom Quotes:
Hanya satu cara bagi kita untuk dapat memiliki integritas: hidup jujur