JANGAN NILAI DARI LUAR!

JANGAN NILAI DARI LUAR! 

Bacaan Setahun: 
Mzm. 120, Yer. 49-50 

“Padahal mereka telah berkata kepada Allah, “Jauhilah kami dan pergilah! Kami tak peduli dan tak ingin mengerti maksud dan kehendak-Mu bagi hidup kami.” Pikir mereka, “Melayani Allah tak ada gunanya, dan berdoa kepada-Nya tiada manfaatnya” (BIMK – Ayub 21:14-15).

Ayat ini adalah salah satu bagian Alkitab yang sulit untuk dipahami. Di sini, Ayub berbicara tentang orang-orang yang menolak untuk mengenal Allah. Mereka mengatakan bahwa mereka tidak peduli dengan kehendak Allah untuk hidup mereka, dan mereka berpikir bahwa beribadah kepada Allah tidak ada gunanya.

Mengapa orang-orang ini mungkin berpikir seperti itu? Sebab mereka telah mengalami banyak penderitaan. Mereka telah kehilangan orang yang dicintai, mereka sedang menderita sakit, atau faktor kesulitan keuangan. Karena penderitaan ini, mereka mungkin telah sampai pada kesimpulan bahwa Allah tidak peduli dengan mereka, atau bahwa Dia tidak ada.

Dan mereka melihat orang fasik tampaknya hidup sentosa. Mereka adalah orang yang kaya, berkuasa, terkenal, dan tanpa kesakitan. Sepertinya demikian. Mengapa orang-orang ini tampak begitu bahagia dan sukses, sementara mereka sendiri menderita? Dengan gegabah mereka menyimpulkan bahwa beribadah kepada Allah tidak ada gunanya.

Pergumulan yang sama juga terjadi dengan Asaf. Dia adalah seorang seorang yang saleh, tetapi ia juga mengalami masa-masa sulit. Ia merasa bahwa Tuhan telah meninggalkannya. Namun, Asaf akhirnya menyadari bahwa Tuhan masih mencintainya. Ia bertobat dan kembali kepada Tuhan. Asaf mengajari kita untuk tidak pernah menyerah, bahkan ketika kita sedang mengalami masa-masa sulit.

Kita sama dengan mereka yang menilai segala sesuatu dari luar. Padahal Tuhan tidak pernah membiarkan orang fasik selamanya bersenang-senang dalam dosanya. Akan ada waktu perhitungan di akhir zaman. Akan ada pemisahan domba dan kambing…. Orang benar dengan orang fasik

Pahamilah bahwa berlaku benar adalah bukti dari pertobatan. Galatia 6:9 katakan, “Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.” Dan 2 Tesalonika 3:13 katakan, “Dan kamu, saudarasaudara, janganlah jemu-jemu berbuat apa yang baik.

Alkitab mengajarkan kita bahwa Tuhan adalah adil. Ia akan membalas setiap orang sesuai dengan perbuatannya. Orang yang baik akan diberkati, dan orang yang jahat akan dihukum. Jangan melihat segala sesuatu dari sudut pandang manusia. Percayalah bahwa Tuhan tahu apa yang terbaik bagi kita. Tetaplah setia kepada Tuhan, bahkan ketika kita tidak mengerti mengapa kita sedang mengalami penderitaan. (DH)

Questions:
1. Mengapa manusia cenderung iri melihat “keberhasilan” orang lain?
2. Bagaimana caranya untuk meredam iri hati tersebut?

Values:
Semakin mengenal Kristus, semakin sirna iri hati terhadap orang fasik.

Kingdom’s Quotes:
Hidup yang indah itu ketika tidak ada iri hati dalam hati.