JIKA MATAMU BAIK, TERANGLAH SELURUH TUBUHMU

Bacaan Setahun:
Mzm. 117-118
2.Taw. 35-36

“Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.”Matius 6:21-23

Negara jepang adalah negara liberal. Namun penduduk Jepang punya budaya yang teratur, Nbersih dan tak suka merugikan orang lain. Saat tamasya ke Jepang saya melihat toilet umum di sana sangat bersih walau saya tak melihat adanya petugas pembersih toilet. Mereka punya kesadaran membersihkan toilet setelah mereka memakai. Anda mungkin masih ingat berita viral, saat kejuaraan piala Dunia Sepak Bola, walau kesebelasan mereka kalah, suporter jepang tetap membersihkan stadion dari bekas sampah.
Penduduk Jepang sebenarnya merasa tidak suka jika ditanya tentang agama mereka, seorang teman dari Jepang saya tanya, “agamamu apa?” Ia tidak menjawab namun secara bergurau ia menunjukkan uang kepada saya. Berdasarkan pengamatan, sebenarnya seorang atheis yang tak percaya adanya Tuhan, seperti orang Jepang yang lebih percaya kepada kekuatan dirinya sendiripun, jika kita amati mereka juga hidup di dalam iman. Maksudnya mereka percaya kepada iman berdasarkan “Hukum Universal”, yaitu HUKUM TABUR TUAI. Artinya mereka percaya dan yakin bila mereka merencanakan hal yang baik dan melakukan hal yang baik mereka akan bernasib baik. Itu sebabnya secara tidak sadar walau mereka atheis mereka telah mempraktekkan Firman Tuhan.
Ayat bacaan kita berkata “di mana hartamu berada di situ hatimu berada“, artinya nilai apa yang Anda agungkan itu adalah harta Anda sesungguhnya. Kata “mata adalah pelita tubuh”, ini juga menggambarkan kualitas hati atau kualitas pemahaman, karena “melihat“ adalah proses pemahaman. Jadi jika matamu atau pemahamanmu baik, maka itu akan terefleksi oleh perbuatanmu.
Orang Jepang tidak pusing soal agama, namun mereka memahami jika mereka mendahulukan kepentingan orang lain dengan praktek membersihkan toilet setelah mereka pakai atau mengembalikan barang yang mereka temukan kepada pemiliknya maka mereka akan bahagia atau teranglah seluruh hidupnya. Singkat kata, terang hati mereka terefleksi oleh perbuatan mereka.
Yang ironi adalah ketika seorang KRISTEN yang mengaku sumber terang namun praktek kehidupannya tidak perduli kalau merugikan orang lain alias yang penting dirinya sendiri beruntung, sehingga seringkali tidak merasa perlu berkorban, maka itu artinya terang yang ada pada mereka sebenarnya gelap. Ia merasa penglihatan mata mereka baik dan terang tetapi sebenarnya ia berada dalam kegelapan. Itu sebabnya sebagai orang yang mengaku beriman, jangan kalah dengan mereka yang nampaknya tak beragama. Refleksikan terang hati Anda dengan perbuatan baik yang menguntungkan orang lain. Untuk itu Anda perlu terus belajar berkorban. Percayalah pada akhirnya itu semua akan membuat Anda bahagia, karena pelita hidupmu terus memancarkan terang. Anda setuju? (DD)

Questions :
1. Apa maksudnya “matamu baik atau matamu jahat?
2. Bagaimana orang bisa tahu kalau “mata kita baik”?

Values :
Warga Kerajaan seharusnya menyinarkan terang, melalui kebaikan yang ia lakukan yang dirasakan oleh orang yang ada di sekitarnya.

Jika kamu yg mengaku anak terang tidak merefleksikan terang, betapa makin gelapnya masa depan dunia ini.