KAMU TELAH MATI

KAMU TELAH MATI 

Bacaan Setahun: 
Yer. 5-6 
Mzm. 82 

“Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab KAMU TELAH MATI dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah” (Kolose 3:2-3).

Apa artinya “kamu telah mati” di sini? Tentu saja ini bukan mati secara fisik, tetapi ini berbicara tentang mati terhadap kepentingan diri sendiri, mati terhadap kecenderungan egois seperti pada umumnya manusia yang hidup di dunia, mati terhadap dosa. Kita baru bisa memikirkan perkara sorgawi ketika kita telah mati dari kecenderungan sifat berdosa, mati dari cara berpikir duniawi yang egois.

Ada seorang pemuda yang bercita-cita menjadi orang kaya dan ingin menikmati hidup dengan berfoya-foya. Namun, dalam sebuah perjalanan dengan pesawat terbang terjadilah kecelakaan, semua penumpang meninggal dan hanya dialah satu-satunya penumpang yang selamat. Kecelakaan ini mengakibatkan cara berpikirnya berubah. Ia tiba-tiba sadar bahwa hidup ini sangat rapuh. Ia menjadi sadar bahwa hidup ini sangat berharga dan bahwa hidup di dunia hanya sementara. Sebuah perspektif baru tentang cara hidup yang baru muncul. Ia yang seharusnya mati tetap hidup sehingga ia merasa seperti bangkit dari kematian. Kesadarannya berubah, ia tidak lagi berfokus kepada hal-hal duniawi dan mulai sadar bahwa hidup di dunia adalah persiapan hidup di sorga. Ia mulai berpikir dengan sudut pandang (perspektif) sorga.

Bertobat adalah perubahan cara berpikir (metanoia), dari cara berpikir yang berpusat pada diri sendiri menjadi berpusat pada Kristus. Tentu saja tidak perlu Anda hampir mati atau sakit keras terlebih dulu baru kemudian terjadi pertobatan atau memiliki perspektif berpikir yang baru. Jika hari ini Anda menyadari bahwa cara hidup egois dan berpusat pada diri sendiri adalah salah dan Anda mau merubah cara berpikir Anda dengan berpusat kepada Kristus maka sebenarnya Anda telah bertobat. “Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa KAMU TELAH MATI bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus. Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya” (Roma 6:11-12).

Jadi, kematian yang dimaksud adalah cara pandang mati terhadap dosa sehingga terjadi cara pandang yang baru; Anda tak lagi hidup bagi diri sendiri dengan kehendak bebas sendiri. Namun, Anda hidup dalam Kristus dengan perspektif sorga sehingga seluruh hidup Anda tidak lagi dikuasai oleh kehendak yang berpusat pada diri sendiri, tetapi diarahkan di dalam kehendak dan rencana Allah yang sempurna. (DD)

Questions:
1. Apa arti “kita telah mati”?
2. Bagaimana seharusnya kita menjalani hidup yang “telah mati” ini?

Values:
Warga Kerajaan seharusnya makin mengerti bahwa hidup kita bukan lagi berpusat pada kepentingan diri sendiri.

Kingdom Quote
Hanya zombie yang masih berbuat dosa walau sudah mati.