KEANEHAN TINGKAH LAKU YESUS
Bacaan Setahun:
2 Taw. 36
Ezra 1
2 Kor. 11
“Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan ke Yerusalem dan Yesus berjalan di depan. Murid-murid merasa cemas dan juga orang-orang yang mengikuti Dia dari belakang merasa takut. Sekali lagi Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan Ia mulai mengatakan kepada mereka apa yang akan terjadi atas diri-Nya” (Markus 10:32)
Tidak seperti biasanya Yesus berjalan mendahului murid-murid-Nya, sebab biasanya Ia selalu berada di tengah-tengah murid-murid-Nya. Mengapa Yesus berjalan seorang diri mendahului murid-murid-Nya dan orang-orang yang mengikuti-Nya? Mungkin Yesus merasa bahwa sebentar lagi Ia harus menjalani penderitaan dan mati di kayu salib. Sebagai manusia juga, Ia merasa bahwa memikul dosa seisi dunia itu begitu berat. Namun inilah satu-satunya cara untuk menyelamatkan manusia dari penghukuman kekal. Alkitab menyatakan bahwa murid-murid-Nya merasa cemas. Keanehan tingkah laku Yesus seolah-olah memfirasatkan bahwa sesuatu yang “buruk” akan terjadi. Setelah Yesus mati di kayu salib dan bangkit pada hari ketiga, genaplah karya keselamatan. Sekarang Yesus duduk di sebelah kanan Bapa, sebagai bukti kembalinya Kristus kepada otoritas tertinggi-Nya. Dalam hidup Tuhan Yesus di bumi, Ia terpaksa meninggalkan murid-murid-Nya beberapa kali.
Pertama, Ia meninggalkan murid-murid-Nya saat Ia ditangkap dan diadili oleh para imam (Mrk.14:27).
Kedua, Ia meninggalkan murid-murid-Nya sesaat sebelum Roh Kudus turun ke dunia (Yoh. 16:16).
Anda lihat, saat Yesus meninggalkan murid-murid-Nya, mereka benar-benar ibarat domba tanpa gembala. Ketakutan, kekhawatiran, kecemasan, dan tiada berpengharapan melanda hati murid-murid Tuhan. Namun, setelah Yesus selesai mengadakan penyucian bagi dosa seisi dunia, kini Ia tidak akan pernah meninggalkan murid-murid-Nya lagi. Tuhan Yesus berjanji, “Dan ketahuilah, Aku MENYERTAI kamu senantiasa sampai kepada AKHIR ZAMAN” (Mat. 28:20)
Tuhan itu lebih dekat dari yang Anda duga. Yang menentukan jauh tidaknya Anda dengan Tuhan adalah Anda sendiri. Kalau Anda sengaja tidak mau bersekutu dengan-Nya, Ia akan seolah-olah jauh dengan kita. Padahal, Ia tinggal di dalam kita. Masalahnya, bila Anda tidak berdoa, Ia tidak dapat memaksa Anda untuk berbicara dengan-Nya. Kalau Anda ingin tahu pribadi yang paling ingin bercakap-cakap dengan Anda, Dia adalah Allah sendiri.
Saudara, Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita. Bila kita hidup di dalam kebenaran dan kekudusan, Allah akan selalu dekat dengan kita karena Allah berjalan bersama orang yang takut akan Dia. Waspadailah dosa yang “besar” maupun yang “kecil”, sebab dosa dapat menghalangi persekutuan kita dengan Allah. Dosa itu seperti tembok yang tinggi yang menutup pandangan kita maupun pandangan Allah, sehingga kita akan sulit berkomunikasi dengan-Nya. (DH)
Questions:
1. Mengapa Yesus tampak berperilaku aneh ketika Ia berjalan mendahului murid-murid-Nya? 2. Apa yang menjadi keyakinan Anda bahwa Allah berjalan bersama Anda sekarang?
Values:
Di tengah-tengah gelombang lautan yang dahsyat Anda dapat merasakan penyertaan Allah.
Kingdom Quote:
Allah hanya sejauh doa.