KEJAYAAN MANUSIA BERANGSUR SIRNA

KEJAYAAN MANUSIA BERANGSUR SIRNA 

Bacaan Setahun: 
2 Taw. 18-19 
2 Kor. 3 
Mzm. 17 

“PADA masa tuanya, Raja Daud tidak mampu lagi bangun dari tempat tidurnya. Sekalipun ia diselimuti dengan beberapa helai selimut, ia tetap kedinginan” Lalu para pembantunya berkata, “Sebaiknya kita mencarikan seorang anak gadis untuk merawat raja dan berbaring di dalam pelukannya, supaya memberi kehangatan kepadanya. ” Maka mereka menjelajahi seluruh negeri untuk mencari gadis yang tercantik. Mereka menemukan Abisag, gadis Sunem, dan membawa dia kepada raja untuk melayani raja secara khusus demi menghangatkan tubuh raja; tetapi raja tidak bersetubuh dengan dia” (FAYH – 1 Raja-Raja 1:1-3).

Suatu saat ketika manusia menjadi tua maka keinginan, nafsu, dan bahkan kekuatan akan jauh menurun bahkan tidak mampu lagi melakukan seperti pada masa muda. Seperti itulah yang terjadi dengan Raja Daud ketika pada masa tua. ..ia lemah dan tubuhnya menjadi dingin, meskipun diselimuti seorang gadis muda yang sangat cantik. Kebudayaan waktu itu untuk menghangatkan tubuh orang yang sudah tua tidak hanya menutupi badannya dengan selimut, tetapi juga dengan memberikan seorang yang sehat untuk menemaninya di tempat tidur. Panas tubuh dari orang yang sehat akan menjaga tubuh orang yang sudah tua untuk tetap hangat. Fakta bahwa Daud tidak memiliki hubungan seksual dengan Abisag dari Sunem, gadis muda yang cantik memberikan indikasi bahwa kekuatan fisiknya lemah (ayat 4).

Daud memang tidak memiliki nafsu untuk berhubungan seks dengan Abisag. Padahal pada masa mudanya ia cukup “jagoan” untuk mendapatkan banyak wanita sebagai istrinya namun pada masa tuanya selera itu hilang dan kekuatannya juga sirna. Berarti masa jayanya sebagai pria jantan sudah berlalu dan ia tinggal seorang manusia fana yang berbungkuskan kulit yang telah keriput dan menua.

Suatu saat semua kejayaan manusia itu akan berangsur-angsur sirna. Kecantikan, kegantengan, dan kekuatan manusia akan semakin hilang seiring dengan semakin tuanya manusia itu. Followers akan semakin berkurang bahkan yang tersisa tinggal istri dan anak-anak atau bahkan tinggal zero alias nol. Saat itulah kita menyadari betapa fananya manusia dan betapa manusia itu sangat bergantung kepada Sang Pencipta yang berkuasa memberikan kehidupan dan mengambilnya kembali.

Semoga kita menjadi makhluk yang sadar diri dan memakai setiap kesempatan untuk memuliakan Sang Pencipta. (DH)

Questions:
1. Mengapa kejayaan manusia bisa sirna?
2. Apa yang tidak dapat layu dalam hidup kita?

Values:
Manusia bodoh mencari kemuliaan manusia yang dapat sirna sewaktu-waktu.

Kingdom Quote:
Orang yang mencari kemuliaan Allah akan menikmati keindahannya.