KEMERDEKAAN DI BULAN SEPTEMBER
Bacaan Setahun:
Mzm. 141
Ayb. 33-34
“Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa.” (Yohanes 8:34 )
Bulan Agustus adalah saat yang penting sebagai bulan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia berkaitan dengan tanggal 17 Agustus sebagai hari kemerdekaan. Karena penting, maka selalu dirayakan dengan berbagai cara. Selain nuansa merah putih, diselenggarakan juga berbagai kegiatan seperti aneka perlombaan, upacara, atraksi, parade, karnaval, seminar dan sebagainya yang tentu saja semuanya bertema kemerdekaan. Kegiatan yang berlangsung sebulan penuh selama Agustus dan diiringi lagu-lagu perjuangan saat kita bangsa Indonesia merayakan sebagai bangsa yang merdeka.
Namun, saat memasuki bulan September the party is over, saat kita semua kembali ke realita bahwa kita masih tidak sepenuhnya merdeka. Kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan tanpa sadar masih menjadi belenggu sebagian besar masyarakat kita. Ternyata kemerdekaan itu seringkali hanya sekedar retorika, masih sebatas wacana dan bahan diskusi saja. Belum menjadi realita hidup dalam arti yang sebenarnya. Secara lahiriah, kita sudah tidak dijajah bangsa lain yang kasat mata, tetapi tanpa sadar kita justru dijajah oleh pikiran dan batin kita yang tidak terlihat.
Hal yang sama, seringkali masih terjadi dalam kehidupan anak-anak Tuhan. Dalam Yohanes 8:32 “dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” Merdeka dari apa? Yohanes 8:34 Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa.” Artinya, apa yang dilakukan orang adalah akibat dari apa yang menguasai dirinya.
Jika orang berselisih maka sesungguhnya dirinya sedang dikuasai egonya, harga dirinya yang merasa diri paling benar. Kita seringkali diajarkan mengenai percaya dan mengandalkan Tuhan, percaya bahwa kita dibela oleh Tuhan. Namun, saat disalahkan kita justru membela diri dan mengandalkan manusia. Saat butuh sesuatu, alih-alih percaya dan mengandalkan Tuhan, kita meminta pertolongan manusia. Bahkan tidak jarang ada yang mengaku disuruh Tuhan melakukan atau membangun sesuatu, lalu sibuk melakukan penggalangan dana dan mengandalkan orang-orang berduit.
Jujur saja, kita sebenarnya sedang dikuasai oleh apa? Kita dikuasai iman yang bekerja karena pimpinan Roh Kudus atau pikiran kita sendiri, dengan alasan mendapatkan hikmat dari Tuhan? Yang perlu kita ketahui bahwa sesungguhnya tidak ada kemerdekaan mutlak di mana manusia tidak dikuasai oleh apapun. Hanya ada dua tuan, keinginan Roh dan keinginan daging (baca Roma 8:2-14), atau Allah dan mamon (Matius 6:24).
Kita dikuasai apa? Semoga kemerdekaan itu bukan hanya retorika di bulan Agustus, September, atau hari-hari tertentu saja, tetapi sepanjang tahun, seumur hidup kita. Halleluyah. (LS)
Questions:
1. Bagaimana anda mewujudkan kemerdekaan itu dalam kehidupan yang tidak ideal ini?
2. Apa reaksi anda ketika merasa dirugikan dan diperlakukan tidak adil?
Values:
Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: ‘ya Abba, ya Bapa!’ (Roma 8:15)
Kingdom Quote:
Tidak ada kemerdekaan mutlak di mana manusia tidak dikuasai oleh apapun, jadikan Tuhan sebagai Penguasa hidup Anda!