KEMULIAAN DI BALIK PENDERITAAN

KEMULIAAN DI BALIK PENDERITAAN 

Bacaan Setahun: 
Mzm. 52 
1 Sam. 22-23 
Ams. 13 

“Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita” (Roma 8:18).

Siapa yang dapat memprediksi keadaan hari-hari di depan kita, apakah akan bertambah baik atau bertambah buruk? Yang jelas Firman Tuhan sudah menyatakan bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Ini sudah terjawab sebenarnya dengan adanya pandemi covid 19 yang melanda seluruh dunia, dan membawa dampak yang sangat besar bagi keadaan ekonomi dunia secara global. Orang-orang yang tidak punya persiapan, dalam sekejap mengalami kehancuran dalam ekonomi , kehilangan pekerjaan, kehilangan orang-orang yang mereka cintai akibat badai covid 19.
Ditegaskan lagi di dalam Firman Tuhan, bahwa ini barulah permulaannya, jadi akan ada lagi yang lebih parah dari ini kondisinya. Lantas, bagaimana respons kita? Apa yang harus kita persiapkan sejak sekarang sebelum semuanya itu datang? Bagaimana bila seizin Tuhan penderitaan itu harus kita alami?
Bagi kita Warga Kerajaan yang hidupnya dibangun di atas dasar Firman Tuhan, yang tinggal melekat pada Pokok Anggur yang benar, “Jangan Takut! Kuatkan dan teguhkanlah hatimu!”. Sebagaimana Sang Raja itu pernah mengalami penderitaan, maka demikian kita putra dan putri-Nya. Kita tidak bisa menghindar dari yang namanya Salib, sebab Salib satu-satunya jalan menuju kemuliaan. Yakinlah, bahwa penderitaan sesulit apa pun, tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus. “Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? Atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada di dalam Kristus Yesus Tuhan kita” (Roma 8 : 34-35).
Orang-orang percaya akan masuk dalam masa penampian, yang teruji akan tetap teguh imannya, akan tetap kuat menghadapi proses penderitaan. Tetapi, bagi mereka yang tidak sungguh-sungguh, bertobat setengah-setengah, bisa dipastikan akan gugur dengan sendirinya di masa-masa yang sukar ini. Oleh sebab itu, jangan sekali-kali menaruh iman dan pengharapan kita kepada sesuatu yang fana, tidak kekal. Tetapi, hendaknya tiap-tiap orang percaya menggantungkan iman pengharapannya kepada Firman Tuhan, kepada Janji Illahi yang membawa kita kepada kekekalan yang sesungguhnya. Jangan takut menghadapi penderitaan! Tuhan menyertai dan menguatkan kita! (LA)

Questions:
1. Apa yang harus kita lakukan sebagai warga Kerajaan ketika penderitaan diizinkan Tuhan untuk kita alami?
2. Apa janji Tuhan bagi mereka yang tetap bertahan di dalam penderitaan?

Values:
Sebagai warga Kerajaan sudah sepantasnya kita pun mengalami ‘Jalan Salib’, karena hanya itulah yang membawa kehidupan kita kepada kemuliaan.

Jalan menuju kepada kemuliaan adalah Salib.