KETAATAN TIDAK MENGHASILKAN TAWAR HATI
Bacaan Setahun:
Hak. 4-5
Kis. 18
Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati. Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah. 2 Korintus 4:1-2
Saya benar-benar kagum atas ketaatan para teroris yang dibaiat (disumpah) untuk mengorbankan nyawanya pada saat melakukan bom bunuh diri. Begitu setianya mereka melakukan hal itu, apalagi dengan iming-iming pasti masuk sorga.
Tetapi berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Rasul Paulus dan pengikutnya. Mereka menyatakan rasa syukurnya, karena oleh kemurahan Allah mereka boleh menerima pelayanan untuk memberitakan Injil. Kesetiaan dan ketekunan mereka dalam bekerja dinyatakan: ”Kami tidak tawar hati” dibawah tekanan pekerjaan dan tidak berhenti dari pekerjaan kami. Ketulusan hati mereka dijamin melalui beberapa pernyataan: Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan. Mereka tidak berlaku licik, tetapi jujur melakukan perbuatannya secara terbuka. Mereka juga tidak memalsukan firman Allah. Sebaliknya, mereka memakai kata-kata yang sederhana dan jelas, tidak mengubah arah pelayanan mereka, atau tunduk kepada rencana-rencana yang rendah. Mereka tidak menipu orang-orang dengan kepalsuan. Sebaliknya, mereka menyatakan kebenaran untuk dipertimbangkan oleh semua orang, yang dapat menginsyafkan hati nurani orang-orang yang mendengarkan, yang harus menilai dan mempertanggungjawabkan perbuatan mereka sendiri.
Apa rahasia Paulus sehingga ia tidak tawar hati meski mengalami banyak rintangan dalam pelayanan? Karena ia sadar bahwa pelayanan pemberitaan Kristus begitu mulia, maka penjadi pelayan Injil merupakan kehormatan yang berasal dari kemurahan Allah semata. Kesadaran ini membangkitkan dua hal dalam dirinya. Pertama, ketegasan untuk tidak menodai pelayanan yang mulia dengan tindakan dan motivasi yang tidak murni. Kedua, bersungguh-sungguh agar Injil dapat diberitakan dengan cara yang membuat pendengarnya dapat memahami dengan benar. Lalu bagaimana jika dalam kenyataannya masih banyak juga orang yang tidak menerima Injil? Paulus menegaskan bahwa penolakan terhadap Injil adalah fakta bahwa hati orang digelapkan oleh dosa, kuasa kejahatan dan daya tarik dunia. Mereka yang termasuk di dalamnya adalah orang yang memang tidak ingin percaya kepada Allah. Mereka tidak menyadari bahwa di luar Injil tidak ada keselamatan sejati, juga tidak ada makna hidup yang sejati.
Mari renungkan, untuk setiap kita, ada bagian yang Tuhan ingin kita lakukan dalam pelayanan. Baiklah kita menerimanya sebagai anugerah. Jangan tawar hati walaupun banyak tantangan dan rintangan dalam pelayanan kita. Anda bersedia? (AU)
Questions:
1. Mengapa Anda harus melayani-Nya?
2. Seberapa radikal Anda dalam melayani Tuhan?
Values:
Jangan tawar hati walaupun banyak tantangan dan rintangan dalam pelayanan kita.
Kingdom Quote:
Melayani Tuhan adalah sebuah kesempatan berharga bagi kita, lakukan dengan tulus dan sukacita selalu apapun respon yang kita dapatkan.