KETIKA TUHAN BERTERUS TERANG
Bacaan Setahun:
Bil. 1
Titus 1
Mzm. 10
“Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” (Matius 7:23)
Pada saat Yesus memberikan pengajaran di muka bumi, seringkali Dia menyatakannya di dalam perumpamaan-perumpamaan. Hanya pada waktu-waktu tertentu dan kepada kepada orang-orang tertentu saja Dia mau berterus terang. Sebagai contoh, ketika Dia memberikan perumpamaan tentang benih, di depan orang banyak Dia tidak menjelaskan dengan gamblang arti perumpamaan tersebut, tetapi ketika situasi sudah sepi maka di hadapan murid-murid-Nya Yesus menjelaskan dengan terus terang makna perumpamaan itu. Contoh yang lain adalah Dia baru mau berterus terang berbicara tentang ‘siapa Dia yang sebenarnya’, pada waktu Dia akan mati di kayu salib dan meninggalkan murid-murid-Nya. Tetapi perhatikan bagaimana sikap Yesus ketika menghadapi orang-orang munafik, bahkan ketika Dia di hadapan Herodes, Pilatus… tidak banyak yang Dia katakan. Dia tetap tidak mau berbicara dengan terus terang, sebab sekalipun Yesus pada saat itu berterus terang, toh juga tidak ada gunanya. Mereka tetap tidak mau bertobat!
Kita mungkin saat ini berpikir, “Mengapa Tuhan izinkan ketidakadilan terjadi di negeri ini? Mengapa di dalam gereja Tuhan pun kadang-kadang dibiarkan juga orang yang tidak bersungguh hati melayani, bahkan orang-orang munafik kadang-kadang hidupnya lebih baik dari orang yang jujur dan sungguh-sungguh melayani Dia? Mengapa Tuhan tidak menunjukkan kedilan-Nya secara langsung dan berterus terang berkata, “Kamu yang benar dan mereka yang salah, kamu yang jujur dan mereka yang munafik, atau kamu yang asli dan mereka yang palsu, dan sebagainya?” Mengapa yang palsu seolah-olah dibiarkan dibiarkan saja bercampur dan seringkali meracuni yang asli?
Semua ada waktunya! Sekarang ini orang fasik masih bisa tertawa, orang yang sombong masih bisa mendongakkan kepala, demikian juga orang-orang percaya dan pelayan-pelayan Tuhan yang tidak memiliki motivasi benar masih bisa berlagak sok rohani. Tetapi janganlah kita iri hati kepada mereka, lalu mengikuti perbuatan mereka yang jahat. Percayalah, semua ada waktunya. Pada waktu yang sudah ditetapkan, yaitu pada hari penghakiman, Tuhan akan berterus terang kepada mereka, dan mereka tidak akan bisa berdalih. Pada waktu itu semua akan mendapat upah bukan dengan ukuran yang diberikan manusia, tetapi ukuran yang diberikan oleh Allah sendiri. (DH)
Questions:
1. Mengapa kita tidak boleh iri hati kepada orang fasik?
2. Apakah penghiburan buat kita ketika kita berlaku benar namun malah dimusuhi banyak orang?
Values:
Berterus teranglah tentang diri Anda di hadapan Allah, sebelum Dia berterus terang tentang diri Anda pada hari penghakiman kelak!
Kingdom Quote:
Hidup yang benar itu berlaku jujur dan benar di hadapan Allah dan manusia.