KIKIR
Bacaan Setahun:
Rat. 4-5
Mzm. 74
“pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah” (1 Korintus 6:10). “Siapa menutup telinganya bagi jeritan orang lemah, tidak akan menerima jawaban, kalau ia sendiri berseru-seru” (Amsal 21:13).
Definisi ‘kikir’ menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah, “terlampau hemat” alias pelit. Berdasarkan observasi saya, orang kikir tidak selalu orang miskin, banyak juga orang kaya yang kikir. Orang yang kikir sebenarnya adalah orang yang tidak percaya hukum “tabur tuai”. Ia beranggapan, kalau ia memberi kepada orang lain maka ia akan mengalami kerugian. Sebaliknya orang yang mengerti prinsip “tabur tuai” tahu bahwa apa yang ia tabur tidak akan kembali sia-sia. Kalau ia menabur kebaikan, kelak ia akan menuai kebaikan yang berlipat ganda, tetapi kalau ia menabur angin (kejahatan), ia akan menuai badai.
“Sebab mereka menabur angin, maka mereka akan menuai puting beliung; gandum yang belum menguning tidak ada pada mereka; tumbuh-tumbuhan itu tidak menghasilkan tepung; dan jika memberi hasil, maka orang-orang lain menelannya” (Hosea 8:7)
Ternyata kikir berkaitan dengan iman. Iman dapat dilihat dari kebaikan hati yang suka menolong orang lain. Jadi, orang yang kikir adalah orang yang hatinya egois dan meragukan berkat Tuhan. Biasanya ia kikir untuk orang lain, tetapi sangat boros untuk diri sendiri. Orang yang kikir akan penuh dengan kekuatiran dan ketakutan. Di dalam kenyataannya memang tidak selalu orang yang berkata “percaya kepada Tuhan” yang suka menolong. Banyak orang yang mengaku ateis sangat murah hati. Penduduk di negara Jepang, misalnya, atau yang sangat kongkrit saat ini, kita melihat banyak pengungsi perang saudara di Suriah yang datang ke Eropa, yang notabene kebanyakan penduduknya mengaku ateis.
Orang yang menyebut diri ‘beriman’, tetapi kikir bisa dikatakan pseudo faith, yaitu terlihat seperti beriman, tetapi palsu. Mereka sebenarnya tidak beriman walaupun mereka melakukan ritual peribadatan karena iman tanpa perbuatan baik adalah iman yang mati, iman yang kosong alias bodong. “Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong” (Yakobus 2:20)?
Mari kita mengoreksi diri bersama, jangan-jangan kita termasuk orang kikir yang beriman, alias orang beriman yang imannya bodong. (DD)
Questions:
1. Apakah Anda percaya hukum ‘tabur tuai’?
2. Sudahkah Anda mempraktikkan hukum ‘tabur tuai’? Bagaimana pendapat Anda?
Values:
Warga kerajaan yang sejati bisa mempraktikkan hukum ‘tabur tuai’ tanpa meragukan dan mempertanyakan hasilnya.
Kingdom Quote:
Rasa kemanusiaan seharusnya mengalahkan perhitungan untung rugi karena manusia tak pernah bisa hidup tanpa komunitas yang saling menolong.