LOVING GOD LOVING PEOPLE
Bacaan Setahun:
1 Raj. 13-14 , Mat. 2
Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini. (Markus 12: 29-31)
Dua hukum yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan, yaitu; kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama. Bila seseorang menyatakan bahwa ia mengasihi Allah, maka refleksi dalam kehidupan sehari-harinya adalah ia pun mengasihi sesamanya. Demikian sebaliknya, bila seseorang menyatakan bahwa ia mengasihi sesamanya, maka ia pun akan merefleksikan kasihnya kepada Allah melalui kehidupan spiritualnya. Bila salah satu hukum ini tidak dilakukan maka dikatakan bahwa ia adalah pendusta, alias munafik. 1 Yohanes 4 : 20 “Jikalau seorang berkata: “Aku mengasihi Allah,” dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.”
Mengusung judul Loving God Loving People pada renungan hari ini, mengajak kita semua untuk menghadirkan kasih Allah dalam kehidupan kita sehari-hari kepada sesama kita. Memang membutuhkan proses yang panjang, dan tidak dapat dielakkan seringkali dalam berproses, kita mengalami benturan, kekecewaan, karena mendapatkan respon yang tidak sesuai ekspektasi kita. Namun yakinlah, bila kasih Allah ada di dalam kita, benturan dan kekecewaan yang sekiranya kita hadapi tidak mampu membendung kita untuk kembali belajar mengasihi. Kasih itu pula yang membentuk karakter dan kepribadian kita, tidak lagi self center, tetapi bagaimana menyatakan kasih Allah agar semakin banyak orang mengenal Dia melalui kita. KasihNya menjadi sempurna dalam kita jika kita berani percaya dan membuka kehidupan kita di hadapanNya. Apa yang Allah kehendaki untuk kita perbuat kepada sesama kita, dengan kerendahan hati dan ketaatan yang penuh kita melakukannya dengan tulus dan sukacita.
Kasih harus dinyatakan/direfleksikan agar bertumbuh. Kasih seharusnya tidak bersyarat, dimiliki oleh semua orang dan ditujukan kepada siapapun. Kita harus berusaha untuk mengasihi sekalipun ada alasan untuk membenci dan ada keinginan untuk membalas dendam. Ingat! Salib Kristus tidak memberi kita pilihan tentang kasih. Barangsiapa menyatakan ia lahir dari Allah atau bahwa ia mengenal Allah, ia harus mengasihi saudara-saudara seiman sebagai sesama anggota tubuh Kristus. Kita adalah anak-anak Allah, yang tentunya mengalami kehadiran Allah di dalam kehidupannya. Maka, seharusnya kita merefleksikan karakter Bapa yang adalah kasih. Orang yang mengasihi membuktikan bahwa ia telah lahir dari Allah. (LA)
Questions:
1. Apa bukti otentik yang menyatakan bahwa seseorang itu mengasihi Allah?
2. Menurut Anda, dapatkah seseorang yang mengasihi Allah tidak mengasihi sesamanya manusia
Values:
Sebagai Representatives of Christ’s Kingdom, kasih kepada Allah dan juga kepada sesama wajib dilakukan. Tidak ada hukum di dunia ini yang dapat menentangnya.
Kingdom Quotes:
Mengasihi Tuhan selaras dengan mengasihi sesama adalah kasih yang otentik.