MAKNA “ONE LOVE”
Bacaan Setahun:
Kej. 20-21
1 Kor. 7
Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. (1 Yohanes 4:7-8)
Dunia baru saja menyaksikan moment pesta terbesar sepak bola seluruh dunia yaitu piala dunia 2022 di Qatar. Ada berbagai peristiwa dalam moment pertandingan yang menjadi sorotan dunia. Salah satunya adalah dengan tersingkirnya salah satu negara peserta, yaitu Jerman, yang diperkirakan menjadi salah satu favorit juara pada event ini. Namun dalam kenyataanya Jerman justru tersingkir di babak penyisihan group. Di media sosial, momen kekalahan Jerman ini dianggap sebagai “karma“ karena tindakan tim Jerman yang sempat bersikeras mendukung Gerakan LGBTQ dengan menggunakan band (Ikatan tangan) yang disebut logo One Love dengan simbol warna pelangi sebagai lambang aktivitas Gerakan LGBTQ.
Logo _One Love_ ini sebenarnya telah dikampanyekan sejak beberapa waktu lalu di berbagai event sepak bola Eropa. Tapi pada piala dunia di Qatar, FIFA berusaha mengganti istilah One Love ini dengan Unites The World (Menyatukan Seluruh Dunia). Menjelang piala dunia 2022 Qatar dimulai, FIFA memutuskan larangan penggunaan band One Love dan bagi yang memaksa memakai band One Love ini akan mendapat sanksi. Keputusan FIFA inilah yang kemudian diprotes oleh tim Jerman dengan melakukan gerakan tutup mulut saat pose foto tim menjelang pertandingan perdana Jerman dimulai. Sekilas moto ini berkesan pesan perdamaian tentang cinta dan penghargaan kepada semua orang. Mereka mengasumsikan bahwa kasih itu dari Tuhan, dan kasih itu menghargai semua orang termasuk harus menerima kelompok LGBTQ. Benarkah demikian?
Firman Tuhan yang kita baca menunjukkan kepada kita prinsip yang penting, yaitu Allah adalah Kasih, _nature_ Allah adalah kasih, dan kasih itu berasal dari Allah, tetapi kasih bukanlah Allah. Kasih Allah dinyatakan kepada kita agar kita bisa membangun relasi dengan Allah, mengenal Allah dan melakukan kehendak-Nya. Tujuan kasih Allah bukanlah sebuah ijin untuk kita bebas memuaskan segala keinginan kita yang mengatas namakan cinta.
Cinta dalam kehidupan manusia bukan sekedar emosi bebas, melainkan di dalamnya ada aspek kebenaran, kesucian, kehormatan, penguasaan diri (1 Kor. 13:1-7). Allah dalam kasih-Nya berinisiatif mengikat relasi cinta dalam ikatan keluarga yang menyatukan pria dan wanita dan kemudian melahirkan buah cinta yaitu anak-anak. Cinta dalam konsep LGBTQ jelas lebih mengarah kepada kebebasan perilaku seksual yang jelas tidak sesuai dengan kehendak Allah. Anda mengerti? (HA)
Questions: unia baru saja menyaksikan moment pesta terbesar sepak bola seluruh dunia yaitu
1. Bagaimana pendapat Anda tentang LGBTQ?
2. Apakah Tuhan mengasihi mereka yang berperilaku ‘LGBTQ’, bagaimana seharusnya gereja bersikap?
Values:
Cinta dalam konsep LGBTQ jelas lebih mengarah kepada kebebasan perilaku sexual yang jelas tidak sesuai dengan kehendak Allah.
Kingdom Quote:
Allah adalah kasih, tapi Kasih bukanlah Allah.