MAMPU MENGUASAI DIRI
Bacaan Setahun:
1 Raj. 21-22
2 Tes. 2
“Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.” (1 Korintus 9:27)
Perbedaan mencolok anak anak dibanding orang dewasa adalah anak anak tidak mampu menguasai diri, ketika ia menginginkan sesuatu ia spontan, ia merengek, ia menangis. Tidak demikian orang dewasa, orang dewasa adalah orang yang terlatih menahan ketidak kenyamanan, terlatih menguasai diri. Bahkan Orang tua (dewasa ) rela bekerja keras demi anak-anaknya. Rela lapar demi anaknya bisa makan. Demikian juga, ciri seorang dewasa rohani adalah ia bisa mendisipilin dirinya sendiri dengan penuh kerelaan, sehingga pada akhirnya seorang dewasa rohani akan meninggalkan keteladanan bagi generasi yang ada di bawahnya.
Yang menjadikan keprihatian kita pada saat ini adalah terdengarnya kabar ‘kejatuhan’ atau kabar perbuatan tercela, beberapa hamba Tuhan yang terkenal. Hal ini benar-benar hal yang mengagetkan. Seperti pribahasa ‘nila setitik merusak susu sebelanga’. Kejadian seperti ini seharusnya menjadi pembelajaran kita bersama, supaya tidak terjadi di dalam kehidupan kita. Seharusnya mereka meninggalkan keteladanan tapi mereka telah gagal.
Ayat bacaan hari ini adalah nasehat dari ‘kekuatiran’ seorang rasul Paulus. Sebenarnya ‘kejatuhan’ tidaklah pernah terjadi seketika. Kejatuhan terjadi sering karena kesembronoan atau karena terlalu percaya diri sehingga tidak lagi berdisiplin melatih tubuhnya ‘untuk menguasai seluruhnya’. Kata melatih tubuh ini adalah istilah yang lazim dalam olahraga, seseorang sangat perlu melatih dirinya dengan rutin tanpa pernah jeda, jika ia ingin menjadi seorang atlit yang selalu siap bertarung dan tak terkalahkan.
Simson adalah contoh seorang yang diurapi namun tidak melatih dirinya untuk menguasai nafsunya. Apalagi saat ia berbuat dosa, pengurapan atau kuasa Tuhan tetap bekerja di dalam dirinya. Ia menjadi takabur, sehingga akhir hidupnya tragis. Ia jadi bahan olok-olokan, sebagai badut istana, dengan mata yang buta. Simson adalah contoh seorang bertalenta dan dipakai Tuhan namun ‘tidak pernah melatih tubuhnya’.
Mari kita belajar dari kesalahan Simson, sebelum nasi menjadi bubur. Karena kita sendiri yang harus bertanggung jawab melatih tubuh kita, untuk menguasai sepenuhnya. Karena tak seorangpun bisa menolong kita saat kita jatuh terpuruk. (DD)
Questions:
1. Menurut Anda Mengapa ada hamba Tuhan yang dipakai Tuhan di dalam pelayanan tetapi mengalami kejatuhan?
2. Kira-kira apa penyebab dari kejatuhan itu? Pelajaran apa yang dapat kita ambil dari ‘kejatuhan’ hamba Tuhan tersebut ?
Values:
Walau kita diberi karunia atau kuasa oleh Sang Raja, tetapi kita tetap wajib menyangkal diri dengan melatih diri sedemikian rupa.
Kingdom Quote:
Seberapa luar biasa Tuhan memberi talenta, hikmat dan kuasa tetap tak satupun kita imun terhadap pengaruh dunia ini, itu sebabnya kita wajib melatih tubuh kita.