MEMANJAKAN ANAK
Bacaan Setahun:
Kel. 32-33, Kis. 25
“Berkatalah ia kepada mereka: “Mengapa kamu melakukan hal-hal yang begitu, sehingga kudengar dari segenap bangsa ini tentang perbuatan-perbuatanmu yang jahat itu? Janganlah begitu, anakanakku. Bukan kabar baik yang kudengar itu bahwa kamu menyebabkan umat TUHAN melakukan pelanggaran” ( 1 Samuel 2:23-24 )
Dibalik cerita suksesnya Imam Eli mendidik Samuel, seorang anak yang dititipkan kepadanya ada kisah tragis, dimana ia gagal mendidik anaknya sendiri. Hofni dan Pinehas, yang adalah anak kandung Imam Eli telah berprilaku tidak terpuji. Mengapa bisa terjadi demikian?
Saya menjumpai beberapa orangtua sangat memanjakan anak- anaknya sejak masih usia dini. Sehingga ketika berusia remaja dan dewasa anaknya tersebut berani kepada orangtua dan dengan tega memaksakan kehendaknya kepada orangtuanya, walau orangtua nya sudah tua dan tak lagi berpenghasilan.
Sejarah buruk Imam Eli, seharusnya menjadi pelajaran bagi para orang tua untuk berani dan tega mendisiplin anaknya sejak usia dini. Anak yang berani melawan orangtua adalah karena mereka tidak dididik dengan benar. Anak bagai ranting pohon ketika usia dini bisa dibentuk sesuai apa yang kita mau, dan seperti ranting tak akan bisa dibentuk ketika sudah mengeras, karena usia sudah dewasa.
Anak yang dimanja akan terbiasa melakukan hal yang ‘ nyaman saja ‘ , yang menurutnya mudah dan nyaman tanpa ada usaha. Fasilitas yang diberikan Eli sebagai Imam telah dimanfaatkan oleh anak- anaknya untuk berfoya- foya sejak usia mereka belia. Apa yang Imam Eli tabur akhirnya Ia tuai, ke tidak tega an mendisiplin anaknya, berbuah anaknya bermental lemah dan bernasib tragis.
Sebuah cerita ironi dan tragis , Samuel yang hanya anak rohani justru berhasil menjadi Nabi yang terkenal. Sebuah pelajaran bagi kita sebagai orangtua, janganlah sampai kita mengalami kebodohan yang berakibat penyesalan.
Hari ini walau zaman telah berubah namun sama saja masih banyak orang tua yang tak sampai hati melihat anaknya harus berusaha dan bersusah-payah, kalau misalnya anaknya melakukan kesalahan dan oleh Gurunya dihukum, maka yang pertama tidak terima dan melakukan pembelaaan adalah orangtuanya. Bahkan ada banyak orangtua yang kemudian mengatur guru anaknya untuk memberikan fasilitas dan prioritas khusus untuk anaknya.
Mentalitas orangtua yang terlalu menyayangi dan melindungi anaknya tak kenal zaman, namun akibatnya akan sama, anaknya akan terbentuk menjadi anak bermental lemah. Anak yang darah daging kita sendiri seharusnya menjadi Investasi mahal, seharusnya kita didik dan disiplin supaya bermental kuat dan siap menjadi pemimpin yang cemerlang. ( DD)
Questions:
1. Menurut Anda perlukan mendidik anak sejak usia dini?
2. Apa akibatnya jika anak tidak di disiplin sejak dini ?
Values:
Warga Kerajaan disayangi Sang Raja dengan cara didisiplin dan dididik secara sempurna.
Kingdom Quotes:
Mentalitas menyayangi anak dengan memanjakan akan menjadi bumerang.