MENCINTAI DIDIKAN

Bacaan Setahun: 
Pkh. 7-9 
Mrk. 2 

MENCINTAI DIDIKAN 

“Janganlah engkau keras terhadap orang yang tua, melainkan tegorlah dia sebagai bapa. Tegorlah orang-orang muda sebagai saudaramu” (1 Timotius 5:1).

Setiap generasi dalam sejarah manusia bergelut dengan kesenjangan generasi antara yang tua dan muda. Saya bisa bayangkan bagaimana ada orang tua yang mengeluh tentang generasi berikutnya. Mungkin mereka berkata, “Masalah yang dihadapi oleh anak-anak sekarang adalah mereka tidak mempunyai hormat lagi dan tidak ada rasa tanggung jawab lagi.” Tetapi anak-anak yang mendapatkan kritikan ini saling berpandangan dan berkata, “Ah, Bapak dan Ibu kita sudah kuno serta tidak dapat mengikuti perkembangan zaman.”
Akhir-akhir ini semakin terlihat adanya ketidakharmonisan hubungan antara anak dan orang tua. Budaya dahulu mengajarkan agar anak sepenuhnya patuh pada orang tua, tetapi sekarang orang tua yang harus “patuh” kepada anak. Karena salah pengertian atau kurangnya komunikasi ini banyak anak-anak yang akhirnya terlibat dalam pertengkaran dengan orang tua. Sampai yang parah, mereka ada yang sudah tidak berhubungan bertahan-tahun. Tuhan pasti sedih melihat peristiwa ini. Dan saya pikir untuk menghilang kesenjangan antara yang tua dan muda harus ada komunikasi. Dan di dalamnya ada koreksi yang saling membangun. Alkitab berkata seperti ini, “Siapa mengindahkan didikan, menuju jalan kehidupan, tetapi siapa mengabaikan teguran, tersesat” (Ams. 10:17). “Siapa mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa membenci teguran, adalah dungu” (Ams. 12:1). Kritikan yang membangun dibutuhkan supaya kita dapat melihat celah-celah kelemahan yang kita tidak ketahui. Kepada Timotius, Paulus mengajarkan untuk tidak segan mengoreksi kesalahan, entah itu dilakukan oleh orang yang lebih tua atau yang lebih muda. Selama ini koreksi didominasi oleh para orang tua. kita tentu ingat bagaimana orang tua kita menegur kita berkali-kali, bahkan sampai kita bosan sendiri. Semuanya itu baik. Dan kita juga mempunyai hak memberikan koreksi kepada mereka yang tua. Dan Alkitab mengajarkan supaya teguran disampaikan dengan bahasa kasih.
Marilah kita menjaga hubungan yang harmonis di antara yang tua, yang muda, dan sebaya. Tuhan memanggil kita untuk hidup dalam damai sejahtera kepada Allah dan sesama. (DH)

Questions:
1. Apa penyebab kesenjangan antar generasi?
2. Bagaimana mengatasi kesenjangan tersebut?

Values:
Bangsa yang kuat adalah bangsa yang memiliki generasi yang kuat.
Manusia yang takut dikoreksi biasanya takut untuk menjadi dewasa.