Bacaan Setahun:
Za. 6-7
Mrk. 10
MENGGENAPI PANGGILAN TUHAN
“Yang mati dibunuhnya pada waktu matinya itu lebih banyak dari pada yang dibunuhnya pada waktu hidupnya.” (Hakim-hakim 16:30b)
Setiap daripada kita diciptakan Tuhan dengan sebuah tujuan dan panggilan khusus. Tentunya Tuhan juga memperlengkapi dan memberikan kepada kita setidaknya dengan satu karunia untuk menggenapi tujuan itu. Simson dilahirkan dengan sebuah panggilan dan tujuan sebagai hakim atas bangsa Israel yang bertugas untuk menyelamatkan bangsa Israel dari penjajahan bangsa Filistin. Untuk menggenapi panggilan itu, Tuhan mengaruniakan kepadanya sebuah kemampuan ‘super’. Ia lahir dengan kekuatan yang luar biasa sehingga tidak ada seorangpun yang dapat mengalahkannya. Bahkan ia dapat mengalahkan seribu orang Filistin hanya dengan sebuah tulang rahang keledai.
Simson yang tumbuh besar dengan kekuatannya, tanpa sadar menganggap bahwa dirinyalah yang terkuat. Simson lupa akan satu hal bahwa kekuatannya berasal dari Tuhan. Talenta dan karunia yang kita miliki tidak ada artinya jika Tuhan tidak beserta dengan kita. Ketika Simson melanggar perintah Tuhan, hidup dalam dosa dan lebih memuaskan nafsunya maka hal ini membawa hidupnya kepada kehancuran karena kuasa Tuhan tidak lagi bersamanya. Simson berkompromi dengan Delila melalui pengabaian akan perintah Tuhan untuk menjaga kekudusan dan terpisah dari bangsa-bangsa yang jahat di Kanaan. Ia gagal menyadari bahwa kompromi dengan para penyembah berhala dan orang-orang dursila berarti membuka kehidupannya terhadap kuasa Iblis, keluar dari rencana Tuhan dan kekalahan yang sesungguhnya. Simson memilih Delila, seorang yang tidak sepadan dengan dirinya. Wanita yang dicintainya ini tidak punya tujuan hidup yang sama dengan dirinya. Delila rela mengkhianati Simson dan mengambil kekuatannya demi uang.
Memang rencana Tuhan tidak pernah gagal dalam kehidupan kita, hanya diri kitalah yang dapat menggagalkan rencanaNya. Di akhir hidupnya Simson baru mengingat kembali panggilan Tuhan dalam hidupnya setelah ia mengalami banyak hal yang buruk. Kesadaran ini baru ia dapatkan kembali setelah ia mengalami titik terendah di mana bangsa Filistin mencungkil kedua matanya, membelenggu dan menjadikannya sebagai bahan tertawaan. Sepanjang dua puluh tahun Simson menjadi hakim atas Israel, tidak pernah dia berhasil membebaskan umat Tuhan dari penindasan bangsa Filistin. Seandainya Simson setia kepada panggilannya dan sungguh-sungguh hidup seturut kehendak Tuhan, maka Ia akan meninggalkan legacy (warisan rohani) sebagai pahlawan pembebas bangsa Israel, tetapi akibat pelanggarannya Simson hanya dikenal sebagai orang kuat yang lemah, sebagai bahan tertawaan dan yang mati dibunuhnya pada waktu matinya itu lebih banyak dari pada yang dibunuhnya pada waktu hidupnya. (RSN)
Questions:
1. Sudahkan kita mengetahui panggilan Tuhan dan karunia apa yang Tuhan berikan untuk menggenapi panggilanNya?
2. Legasi apakah yang ingin kita tinggalkan melalui panggilan hidup kita?
Values:
Tidak perlu jatuh dan terpuruk untuk sadar akan tujuan dan panggilan Tuhan, karena Tuhan setidaknya sudah memberikan satu karunia untuk menggenapi tujuan itu.
Kingdom Quote:
Tuhan memberikan kita talenta dan karunia yang kita butuhkan untuk menggenapi panggilanNya secara maksimal.