MENGIKUTI JEJAK KRISTUS

MENGIKUTI JEJAK KRISTUS 

Bacaan Setahun: 
Neh. 7-8 
Mzm. 19 

“Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah. Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.” (1 Petrus 2:20-21)

Kata “penderitaan” dan “pencobaan” dipakai lebih dari 10 kali dalam surat 1 Petrus. Ini merupakan satu sisi kehidupan Kristen yang sering dilupakan, bahwa Allah tidak hanya menjanjikan berkat, tapi juga penderitaan dalam hidup orang percaya.

Rasul Petrus melihat dan mengalami penderitaan dan kejamnya penganiayaan dari pemerintah dan orang-orang non-Kristen. Oleh karena itu sangat perlu sebagai pemimpin jemaat ia mengirimkan surat bagi orang- orang percaya untuk bertahan dalam segala penderitaan.

Seringkali Allah menggunakan penderitaan untuk memanggil kembali umat-Nya yang sedang menyimpang untuk bertobat dari dosa dan memperbaharui iman serta kepercayaannya kepadaNya.

Jika kita membaca kitab Hakim-hakim, kita melihat bagaimana Tuhan memberikan penderitaan dan pencobaan agar bangsa Israel bertobat dan berbalik kepada-Nya.

Dalam hal ini, respon kita jika mengalami penderitaan adalah memeriksa apakah ada sesuatu hal dalam hidup kita yang tidak berkenan pada Tuhan. Akui dosa yang kita sadari dan berbaliklah kepada-Nya.

Di luar penderitaan yang terjadi akibat dosa dan kesalahan kita, Allah kadang-kadang menggunakan penderitaan untuk menguji iman kita dan melihat apakah kita tetap setia kepada-Nya.

Sebagaimana Tuhan mengijinkan iblis untuk menguji Ayub, apakah Ayub akan tetap setia kepada Tuhan atau justru dia akan langsung mengutuki Allah.

Melalui pencobaan itulah iman kita di dalam Kristus menjadi teruji dan dewasa. Bahkan Rasul Petrus menyebutkan bahwa hendaklah kita tetap bergembira dan bersuka hati sekalipun harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
Tujuannya ialah untuk membuktikan apakah kita sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan atau tidak.

Emas yang dapat rusak pun, diuji dengan api. Demikian pula dengan iman kita yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, harus diuji supaya menjadi teguh (1 Petrus 1:6-7).

Allah juga memakai penderitaan untuk menolong kita bertumbuh dalam nilai-nilai Kerajaan dan kebenaran.

Menurut Rasul Paulus dan Yakobus, Allah ingin agar kita belajar sabar melalui penderitaan. Dalam penderitaan kita juga belajar untuk tidak mengandalkan kekuatan diri sendiri melainkan bersandar kepada Allah dan kasih karunia-Nya.

Melalui penderitaan setiap orang percaya dipanggil untuk mengikuti jejak Kristus yang lebih dahulu sudah menderita untuk kita. Bahkan Tuhan Yesus menyebut berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Turut menderita bersama Kristus adalah prasyarat untuk dapat dimuliakan bersama Kristus dan memperoleh kemuliaan abadi bersama-Nya. Amin (RSN)

Questions:
1. Apakah tujuan Allah mengijinkan penderitaan terjadi dalam hidup kita?
2. Mengapa Tuhan Yesus menyebut berbahagialah orang yang mengalami penderitaan oleh sebab kebenaran?

Value:
Tuhan menggunakan penderitaan untuk memanggil kembali umat-Nya yang sedang menyimpang agar bertobat dan berbalik kepada-Nya

Kingdom Quote:
Turut menderita bersama Kristus adalah prasyarat untuk dapat dimuliakan bersama Kristus dan memperoleh kemuliaan abadi bersama-Nya.