MOTIVASI PERUBAHAN DIRI
Bacaan Setahun:
1 Raj. 13-14
Yak. 3
“dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya merekapun dikuduskan dalam kebenaran.” (Yohanes 17:19)
Dalam jaman yang penuh perubahan dan sangat kompetitif ini setiap orang dituntut untuk membangun kualitas-kualitas diri agar bisa bertahan dan produktif. Kualitas-kualitas diri ini adalah pengetahuan (knowledge), kualitas karakter (attitude) dan juga kualitas kompetensi atau keterampilan (Skills). Untuk memperoleh semua ini tentunya setiap orang dituntut untuk bersedia berubah melalui serangkaian proses belajar, berlatih, praktek baik melalui Pendidikan formal, dan juga informal. Bahkan setiap orang tua rela melakukan apapun demi bisa mempersiapkan anak-anak mereka untuk memiliki seluruh kualitas-kualitas tersebut. Apakah tujuan dari semua upaya tersebut? Jika kita mau jujur seluruh perjuangan ini dilakukan agar diri kita memiliki peluang keberhasilan, mencapai kesuksesan diri atau popularitas diri. Tanpa sadar kondisi ini dapat memicu spirit persaingan (competitiveness) yang bisa tidak sehat.
Kita bisa terjebak pada usaha bersaing untuk menunjukkan bahwa kualitas diri kitalah yang paling penting . Bahkan secara spiritual pun banyak orang membangun kesalehan dirinya dengan beribadah, terlibat pelayanan, melakukan pengabdian masyarakat dengan tujuan agar diri mereka masuk surga, mendapat berkat Tuhan yang melimpah, artinya hal itu ternyata semua juga berujung kepada diri kita, atau kepentingan kita. Jika kita merenungkan Firman Tuhan ini dalam perspektif kualitas sumber daya manusia, maka dapat digambarkan bahwa Yesus membangun kualitas diriNya agar setiap muridNya juga menjadi pribadi berkualitas. Bahkan Kualitas Yesus dan muridNya akan memberi anugerah kepada semua orang (dunia) yang percaya kepada Yesus untuk menjadi pribadi-pribadi berkualitas.
Yohanes 17:23 “Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.”
Apakah kita bersedia membangun kualitas hidup kita bukan sekedar agar kita sukses secara pribadi, melainkan agar orang lain juga akan memiliki kesempatan meningkatkan kualitas hidup nya. Orang tua yang membangun kualitas dirinya agar menghasilkan anak-anak berkualitas. Para pemimpin membangun kualitas dirinya agar seluruh orang yang dipimpin atau organisasi yang dipimpin juga akan menjadi lebih berkualitas. Pelayan Tuhan yang membangun kualitas dirinya juga akan membawa dampak bagi kualitas setiap jemaat yang dilayani. Sikap hati yang demikian inilah yang akan hasilkan semangat empowering (pemberdayaan), saling memperlengkapi dan memberdayakan yang akan hasilkan keberhasilan bersama bukan sekedar semangat kompetitif, dan keberhasilan individual. Apakah motivasi perubahan kualitas diri kita? (HA)
Questions:
1. Bagaimana kualitas diri Anda saat ini?
2. Sikap hati yang seperti apa yang akan Anda bangun untuk memiliki kualitas diri yang baik?
Values:
Pelayan Tuhan yang membangun kualitas dirinya juga akan membawa dampak bagi kualitas setiap jemaat yang dilayani.
Kingdom Quote:
Jadilah pribadi berkualitas untuk membuat orang lain dan masyarakat juga berkualitas.