NATURAL TAPI SUPRANATURAL
Bacaan Setahun:
Bil. 7, Mzm. 99
“Lalu, datanglah putri Firaun untuk mandi di sungai sementara dayangdayangnya menyusuri tepi sungai. Ketika dia melihat keranjang itu di antara alang-alang, dia menyuruh salah satu dayangnya untuk mengambilnya. Sewaktu dia membukanya, dia melihat bayi itu, dan lihatlah, bayi itu menangis. Dia pun berbelaskasihan kepadanya dan berkata, “Ini pasti salah satu anak orang Ibrani” (AYT – Keluaran 2:5-6)
Bayi Musa dihanyutkan ke sungai karena ibunya tidak ingin anaknya dibunuh setelah Raja Firaun memerintahkan bahwa semua bayi laki-laki orang Ibrani harus dibunuh. Kejadian ini persis seperti kelahiran Kristus Yesus yang juga mendapatkan ancaman pembunuhan dari Raja Herodes.
Kedua bayi ini, baik Musa maupun Yesus, adalah bayi-bayi yang dipersiapkan kelak menjadi juru selamat bagi bangsa Israel dan umat manusia. Namun sepertinya tidak ada peristiwa supranatural atau penyelamatan supranatural terhadap mereka. Tidak ada sepasukan malaikat yang turun dari surga menghalau para musuh mereka. Tidak ada halilintar yang menyambar turun membakar para musuh mereka. Namun bukan berarti Allah tinggal diam. Dia bekerja dengan cara memberikan penyelamatan secara natural yaitu menghanyutkan bayi Musa di Sungai Nil dan melarikan Yesus ke tanah Mesir sebagai upaya perlindungan buat mereka. Begitulah cara Allah campur tangan terhadap kehidupan umat-Nya. Ia bekerja pada setiap peristiwa-peristiwa biasa. Dan kita pun seringkali melihatnya hanya sekedar peristiwa yang biasa. Bahkan seringkali peristiwa itu menyakitkan kita dan tidak sesuai dengan keinginan kita.
Justru itulah bentuk pemeliharaan-Nya dalam hidup kita. Ia dapat bekerja melalui mukjizat yang disediakan, tetapi Ia juga sanggup bekerja melalui perkaraperkara natural. Tangan Allah senantiasa hadir secara aktif dalam hidup kita.
Benarlah jika dikatakan demikian: “Kita tahu bahwa segala sesuatu bekerja bersama-sama untuk kebaikan, bagi mereka yang mengasihi Allah, yaitu mereka yang dipanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab, bagi siapa yang telah Dia kenal sejak semula, juga Dia tentukan sejak semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Bagi siapa yang telah Dia tentukan sejak semula, juga Dia panggil; dan siapa yang Dia panggil, juga Dia benarkan, dan siapa yang Dia benarkan, juga Dia muliakan” (AYT – Roma 8:28-30)(DH)
Questions:
1. Mengapa Allah lebih sering bekerja melalui perkara-perkara biasa?
2. Bagaimana kita lebih memahami cara kerja Allah?
Values:
Allah yang luar biasa sanggup bekerja melalui perkara-perkara yang biasa.
Kingdom Quotes:
Ketika umat-Nya harus melewati masa-masa yang sukar, Dia hadir secara supranatural dengan cara menuntun dan menguatkan umat-Nya.