OBEDIENCE to THE KING
Bacaan Setahun:
Mzm. 1
Yos. 1-2
Kis. 3
”Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati. Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah”
2 Korintus 4:1-2
Ada satu kata yang mudah untuk diperkatakan namun tak mudah untuk melakukannya. Kata itu adalah obedience atau ketaatan. Kata obedience yang merupakan kata benda dalam Merriam Webster Dictionary memiliki arti the quality or state of being obedient (kualitas atau kesediaan untuk taat). Dalam arti sederhana kata obedience memiliki arti suatu karakter yang bersedia untuk taat. Jadi Obedience to The King adalah Ketaatan kepada Sang Raja. Apakah ketaatan itu merupakan hal yang relevan di zaman now? Mengapa kita harus memiliki ketaatan kepada Sang Raja? Bagaimana cara untuk hidup dalam ketaatan kepada Sang Raja?
Yang pertama, ketaatan itu hal yang relevan. Ketaatan bukanlah bentuk perbudakan. Ketaatan juga bukan merupakan hal yang kuno dan tidak mengikuti perkembangan zaman. Bahkan ketaatan selalu relevan mengikuti perkembangan zaman. Kita diberi pilihan oleh Sang Raja untuk taat kepada Sang Raja atau memilih kehendak kita sendiri. Jika kita benar-benar mengasihi Sang Raja maka kita akan memilih untuk taat kepada Sang Raja. Ketahuilah bahwa tanpa ketaatan kita menjadi liar, namun dengan ketaatan kita menjadi terdidik, terpimpin, terarah dan teratur. Maukah anda taat kepada Sang Raja?
Yang kedua, kasih menghasilkan ketaatan. Tahukah anda bahwa ketaatan bukanlah hasil pemaksaan kehendak? Ketaatan sejati tidak dihasilkan dari pemaksaan kehendak. Ketaatan sejati dihasilkan dari kasih kita kepada Sang Raja. Kita bisa saja berpura-pura taat kepada Sang Raja, namun kita tidak bisa menipu diri kita sendiri. Jika kita tidak memiliki kasih kepada Sang Raja maka ketaatan kita adalah ketaatan palsu. Ketaatan diuji oleh berbagai ujian dan tantangan kehidupan. Jika fokus kehidupan kita adalah menyenangkan hati Sang Raja, maka kita akan berani menghadapi setiap ujian dan tantangan kehidupan. Salah satu bentuk ketaatan kita kepada Sang Raja adalah berani mengakui YESUS KRISTUS sebagai ALLAH, TUHAN, RAJA, dan JURU SELAMAT kehidupan kita. Sudahkah anda benar-benar taat kepada Sang Raja?
Yang ketiga, lakukan ketaatan dengan sukacita.
Orang yang bersukacita adalah orang yang menikmati kasih TUHAN dalam hidupnya. Orang yang bersukacita adalah orang yang dapat bersyukur dalam kehidupannya. Orang yang bersukacita adalah orang yang memiliki kemauan untuk menundukkan diri dengan sukarela. Sudahkah anda taat kepada Sang Raja dengan penuh sukacita? Dalam segala keadaan tetaplah bersyukur dan jangan mudah putus asa. Ujian dan tantangan kehidupan adalah kesempatan bagi kita untuk semakin cinta dan taat kepada Sang Raja. Dibalik setiap ujian dan tantangan kehidupan sudah tersedia berkat istimewa dari Sang Raja. (DW)
Questions:
1. Apakah ketaatan kepada Sang Raja masih relevan di zaman now?
2. Mengapa kita harus taat kepada Sang Raja?
Kingdom Values:
Seorang Warga Kerajaan Allah adalah pribadi yang mau berkomitmen untuk taat kepada Sang Raja.
Kingdom Quote:
Kasih sejati menghasilkan kerelaan untuk taat kepada Sang Raja