OPERASI SENYAP

OPERASI SENYAP 

Bacaan Setahun: 
Ima. 15-16 
Mrk. 3 

“Pada waktu rumah itu didirikan, dipakailah batu-batu yang telah disiapkan di penggalian, sehingga tidak kedengaran palu atau kapak atau sesuatu perkakas besipun selama pembangunan rumah itu.” (1 Raja-raja 6:7)

Istilah operasi senyap awalnya berasal dari dunia militer yang bermakna sebuah proses mendekati sasaran musuh dan tindakan penyerangan ke sasaran musuh yang harus dilakukan dalam suasana senyap, sunyi, tidak bersuara, mendadak sehingga musuh diharapkan tidak mendengar dan mengetahui akan adanya serangan, atau bahkan orang sekitar juga tidak mengetahui jika telah terjadi proses penyerangan tersebut. Dalam konteks politik, operasi senyap diartikan sebagai sebuah gerakan-gerakan yang tersembunyi, tidak terlihat untuk melakukan proses lobby, membangun sinergi atau keputusan politik. Bahkan seringkali proses senyap ini juga tidak terendus oleh dunia media.

Firman Tuhan yang kita baca hari ini menggambarkan proses Salomo membangun bait Allah yang megah. Namun yang mengejutkan digambarkan bahwa selama proses ini tidak terdengar suara yang ribut dalam proses pembangunannya. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Firman Tuhan menggambarkan bahwa ternyata proses pembangunan ini menggunakan berbagai jenis batu-batuan yang telah diolah atau diproses dan dibentuk di tempat-tempat penggalian tersembunyi. Jadi saat waktunya tiba, maka batu-batu yang sudah dibentuk ini dikeluarkan dan disusun menjadi bait Allah yang begitu megah.

Firman Tuhan di 1 Pet 2:5 menyatakan bahwa kita digambarkan sebagai batu-batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani. Pertanyaannya siapkah kita dibentuk oleh Tuhan dalam proses-proses yang senyap? Artinya siapkah kita mengalami proses-proses Tuhan yang kerap menempatkan kita di mana tak seorangpun tahu, bahkan tak seorangpun mengerti. Atau kita kerap justru mem’pansos’kan semua proses-proses yang kita alami di berbagai media sosial kita? Kita seperti sedang ingin menunjukkan pada dunia luas akan semua proses-proses berat yang kita alami, perasaan-perasaan kita, bahkan ada yang menuliskan doa-doa pergumulan pribadi di media sosial yang seolah bermakna biarlah Tuhan membaca status doa media sosial saya dan berharap orang lain juga mengerti secara tersirat pergumulan, perjuangan hidup kita.

Yesus, dalam karya misi-Nya menyelamatkan kita, kerap digambarkan berada dalam kondisi-kondisi tidak popular. Ia lahir di tempat yang digambarkan sebuah tempat yang sunyi. Ia harus mengalami proses 40 hari di padang gurun sendirian. Dalam Perjanjian Lama, Allah mentransformasi Yakub menjadi Israel saat ia berada di titik sendiri. Jika saat ini Anda kerap merasa sedang menjalani proses pembentukan Tuhan, mari kita berespon dengan benar. Sadarilah bahwa Allah tidak pernah tinggalkan kita. Justru dalam kesenyapan dan kesendirian itulah IA sedang mempersiapkan kita. Siapkah kita? (HA)

Questions:
1. Apakah respon Anda ketika Tuhan sedang memproses kehidupan Anda?
2. Apakah Anda akan mempublish di medsos Anda saat Tuhan memproses diri Anda? Mengapa?

Values:
Allah tidak pernah tinggalkan kita. Justru dalam kesenyapan dan kesendirian itulah IA sedang mempersiapkan kita.

Kingdom Quote:
Seringkali kesenyapan justru membuat kita makin keras mendengarkan bisikan-Nya