PENGGEMBALAAN DI ERA DIGITALISASI

PENGGEMBALAAN DI ERA DIGITALISASI 

Bacaan Setahun: 
Ayb. 17-19 
Mzm. 41 

“Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi” (Matius 5:14).

Era digitalisasi seperti pisau bermata dua dalam penggembalaan di gereja. Upaya penyampaian informasi kebenaran Firman Tuhan untuk mempercepat dan membangun fondasi iman jemaat dapat terbantu dengan banyaknya sistem informasi, misalnya: renungan harian gereja melalui Youtube, kebaktian gereja online, acara podcast gereja, komsel Zoom, dll. Namun, di sisi lain, banjirnya informasi rohani yang bebas di medsos dari berbagai aliran gereja beresiko mengaburkan visi dalam penggembalaan sebuah gereja. Itu sebabnya “kontak darat” tetap diperlukan dalam rangka membangun visi gereja melalui penggembalaan. Hal ini supaya ada rasa kedekatan dengan gembala.

Kedekatan membangun rasa percaya kepada apa yang disampaikan si gembala. Seandainya gembala hanya intens muncul di medsos tanpa kedekatan fisik juga akan membuat gembalanya menjadi “dekat di mata tapi jauh di hati.” Hari ini apa saja yang viral di medsos akan menjadi makanan rohani bagi jemaat, terlepas bahwa yang diajarkan apakah alkitabiah ataukah tidak. Lalu bagaimana menyikapinya? Karena medsos mengenal ke-‘viral’-an lewat algoritma bukan narasi benar atau salah, layak atau tidak layak. Masak Pendeta harus jadi Youtuber? Bagaimana kalau jawabannya “mengapa tidak?”

Pemikiran saya ini mungkin mengandung polemik, tetapi renungkan sejenak. Bukankah tidak membawa Alkitab waktu khotbah itu dahulu bisa dibilang tidak rohani? Bagaimana sekarang? Itu sebabnya sangat absurd melarang gereja cabang membangun media sosial sendiri, misalnya, semua harus terpusat. Bukankah hari ini banyak gereja online tanpa “izin” gereja dan denominasi?

Hal yang positif hari ini adalah generasi muda yang lebih paham medsos, mau tidak mau harus dilibatkan dalam penggembalaan era digital. Gereja harus bermain dua kaki alias menjadi gereja hybrid, yaitu meningkatkan pelayanan digital dengan mencari cara-cara teknis yang bisa ditangkap algoritma untuk menjadi viral tanpa menghilangkan nilai kebenaran.

Mari, para pemimpin gereja, yang membaca renungan ini, bangunlah sebab saat ini ada era baru yang harus kita menangkan. Inilah era digitalisasi penggembalaan. Gereja Youtube bukan lagi hal yang tabu, sebelum Anda “punah” tanpa merasa bersalah. (DD)

Questions:
1. Apakah Anda setuju bahwa sekarang adalah era digital informasi?
2. Bagaimana seharusnya kita menyikapi?

Values:
Warga Kerajaan, seharusnya bisa bersikap bijak menyikapi perubahan zaman.

Kingdom Quote:
Pemberitaan Firman Tuhan adalah bagian dari penggembalaan dan hal ini bisa dikerjakan secara digital.