PENYEMBAH BERHALA

PENYEMBAH BERHALA 

Bacaan Setahun: 
Kel. 37-38, Mzm. 84 

Berhala itu sama seperti orang-orangan di kebun mentimun, tidak dapat berbicara; orang harus mengangkatnya, sebab tidak dapat melangkah. Janganlah takut kepadanya, sebab berhala itu tidak dapat berbuat jahat, dan berbuat baikpun tidak dapat.” ( Yeremia 10: 5)

Polemik ‘menyembah patung’ atau berhala yang digemakan oleh seorang youtuber seharusnya tidak perlu ditanggapi serius. Rasionalitas manusia siapapun pasti paham bahwa tak ada seorangpun yang menyembah patung yang dipahami sebagai benda mati. Persis seperti pemahaman tentang berhala yang ditulis pada ayat bacaan diatas.

Penyebab penyembahan ‘berhala’ tidak dibenarkan karena seseorang dilarang menduakan Allah Maha Kuasa yang tak terlihat yang seharusnya menjadi satu-satunya yang layak disembah.

Secara umum sebenarnya jika seseorang lebih berharap dan mengandalkan ‘sesuatu’ melebihi berharap dan mengandalkan Tuhan maka dapat diartikan seseorang tersebut telah menyembah berhala. Contohnya jika kita lebih mengandalkan, kepandaian, kekayaan, kegagahan, keluarga, karier bahkan pelayanan lebih dari berharap dan mengandalkan Tuhan maka sesungguhnya kita sudah menyembah berhala.

Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. ( 1 Yoh 2:15 )

Rasul Yohanes menulis jika kita mencintai, terpikat, dan berharap kepada ‘dunia’ maka sebenarnya kita sedang menjauh atau bahkan kita sedang tidak percaya atau tidak mencintai Tuhan. Apa ini maksudnya, Bukankah kita hidup didunia yang masih membutuhkan dan juga berharap kepada hal- hal yang bersifat duniawi? Lalu Apa yang sebenarnya dimaksud dengan mencintai dunia?

Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. (1 Yoh 2:16) Rasul Yohanes menjelaskan selanjutnya, keinginan daging (Wanita) , keinginan mata ( Harta ) dan keangkuhan hidup ( Tahta ) adalah sama dengan penyembahan berhala karena bukan berasal dari Allah. Sehingga jika kita tidak hati- hati hampir dari setiap kita, jika dinilai secara rohani, didalam praktek kehidupan, kita lebih sering ‘menyembah berhala’ dibanding menyembah kepada Tuhan.

“Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala” ( Kolose 3:5).

Rasul Paulus juga memperjelas, berhala saat ini adalah keserakahan akan hal duniawi. Dengan demikian dapat disimpulkan jika pengejaran hidup kita semata- mata berfokus kepada hedonisme, harta dan kekuasaan maka kita adalah pemyembah-penyembah berhala ‘jaman now’. Koreksilah hidup Anda jangan lagi menyembah berhala (DD)

Questions:
1. Apakah arti menyembah berhala ?
2. Pernahkah kita menyembah berhala ? Mengapa ?

Values:
Warga Kerajaan sejati pasti tak akan terjerumus mengandalkan harta dan tidak lagi mengandalkan sang raja.

Kingdom Quotes:
Penyembahan berhala terjadi saat kita mengandalkan sesuatu lebih dari mengandalkan Tuhan.