PERAN PENTING SEORANG AYAH
Bacaan Setahun:
Yeh. 1-3 , Wahyu 1
“Adapun anak-anak lelaki Eli adalah orang-orang dursila; mereka tidak mengindahkan TUHAN,” (1 Samuel 2:12)
Imam Eli adalah seorang pemimpin rohani pada zaman Perjanjian Lama. Dia mengemban tugas besar sebagai imam di Bait Allah, tempat suci yang harus dijaga dengan penuh kekudusan. Tetapi sayangnya ketika ia menjadi imam, ada satu hal yang ia abaikan, yaitu tanggung jawabnya sebagai ayah. Imam Eli adalah sosok yang disegani dan dihormati dalam tugas rohaninya, namun, ia gagal dalam memenuhi panggilannya sebagai ayah. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya menjalani kehidupan yang seimbang, di mana kita memenuhi panggilan pelayanan kita kepada Allah dan juga memenuhi tanggung jawab sebagai orang tua.
Anak-anak imam Eli, Hofni dan Pinehas, menjadi pribadi yang jahat dan tidak taat kepada Allah, dalam hal ini Imam Eli seharusnya mendidik anak-anaknya dengan ajaran dan kasih Allah, tetapi dia terlalu lemah dalam mendisiplin mereka. Ini adalah pengingat bagi kita sebagai orang tua, terutama sebagai seorang ayah, bahwa kita memiliki tanggung jawab besar dalam mendidik anak-anak kita dalam iman dan ketaatan kepada Allah. Kasih, disiplin, dan ajaran Allah harus menjadi bagian integral dari pendidikan anak-anak kita.
Akibat dari ketidaktaatan yang anak-anak Imam Eli lakukan, Allah menghukum keluarga Imam Eli. Allah mengutus seorang nabi untuk memberikan berita yang menyedihkan bahwa keluarga Eli akan menderita karena ketidaktaatan mereka. Kita belajar dari kisah ini bahwa Allah tidak mengabaikan dosa dan ketidaktaatan. Ketidaktaatan kepada Allah memiliki konsekuensi serius.
Melalui renungan ini, kita diajak kembali untuk merenungkan kehidupan kita. Apakah kita sudah sungguh-sungguh dalam pelayanan kita kepada Allah? Dalam pada itu apakah kita sudah memenuhi tanggung jawab sebagai orang tua? Apakah kita menjalani kehidupan yang taat kepada Allah? Kisah tentang Imam Eli dan anak-anaknya adalah perenungan yang mengajarkan kepada kita, pentingnya ketaatan kepada Allah, tanggung jawab orang tua, dan konsekuensi dari ketidaktaatan. Kita belajar bahwa kita tidak boleh lalai dalam pelayanan kehidupan, baik panggilan pelayanan dalam berjemaat, maupun ketika sebagai orang tua. Kiranya kita dapat hidup dalam ketaatan kepada Allah, dan tetap bisa menjadi teladan yang baik bagi generasi berikutnya. Soli Deo Gloria. (JB)
Questions:
1. Apakah Anda saat ini sudah menjadi orang tua yang mengajarkan takut akan Tuhan pada anakanak Anda?
2. Menurut Anda bagaimana bisa menjadi orang tua yang disiplin tapi tetap mengasihi?
Values:
Keberhasilan pelayanan juga dinilai dari keberhasilan kita mendidik anak-anak untuk dapat mengenal Tuhan lewat kehidupan kita.
Kingdom’s Quotes:
Keberhasilan orang tua dalam mendidik anak untuk takut akan Tuhan, diawali dari kemampuan kita untuk mendisiplin mereka dalam melakukan kebenaran.