Bacaan Setahun:
Yeh. 4-7
Why. 5
PERJUMPAAN DENGAN TUHAN
“sekali-kali aku tidak layak untuk menerima segala kasih dan kesetiaan yang Engkau tunjukkan kepada hamba-Mu ini, sebab aku membawa hanya tongkatku ini waktu aku menyeberangi sungai Yordan ini, tetapi sekarang telah menjadi dua pasukan.” (Kejadian 32:10)
Kisah Yakub dan Esau adalah kisah yang seringkali sudah kita dengar ataupun baca dalam Alkitab. Esau yang memandang rendah hak kesulungannya menukar hak itu dengan sup kacang merah. Ia juga menunjukkan ketidakacuhannya kepada standar-standar kebenaran yang telah ada pada Abraham dan Ishak. Esau menikahi dua orang wanita yang bukan pengikut Allah yang benar. Singkatnya, Esau tidak menunjukkan perhatian pada berkat-berkat Perjanjian Allah. Yakub sebagai anak bungsu lebih menunjukkan pehatian kepada berkat-berkat rohani dan janji-janji Allah melalui orangtuanya. Yakub berhasil memperdaya Ishak untuk mendapatkan berkat rohani dari Ishak.
Esau yang menaruh dendam kepada Yakub karena berkat yang telah diberikan oleh ayahnya kepadanya, lalu ia berkata kepada dirinya sendiri: “Hari-hari berkabung karena kematian ayahku itu tidak akan lama lagi; pada waktu itulah Yakub, adikku, akan kubunuh.” Hal ini memaksa Yakub untuk lari ke Mesopotamia kepada Laban. Dalam perjalanan, di tengah-tengah ketakutan dan kesepiannya Yakub mengalami perjumpaan dengan Tuhan yang mengubah hidupnya. Tuhan berjanji bahwa Ia akan senantiasa bersamanya dan akan melindungi serta memberkatinya. Keesokan harinya, Yakub langsung mengawali harinya dengan menyembah Tuhan dan mengubah bantalnya yang keras menjadi mezbah yang kudus dan menamai tempat itu Bethel. Bethel artinya rumah Allah dan dapat melambangkan setiap tempat di mana Allah hadir secara khusus.
Proses demi proses harus dihadapi oleh Yakub selama dua puluh tahun berada di tempat Laban, tetapi pengalaman perjumpaan pribadi dengan Tuhan dan janji-janjiNya menguatkan Yakub melewati proses demi proses dalam hidupnya. Hidup ini adalah sebuah perjalanan terkadang harus melewati pergumulan, peperangan ataupun proses demi proses yang harus kita hadapi. Mungkin kita pernah memulainya dengan langkah yang salah. Allah mengijinkan Yakub ditipu oleh Laban dan Lea untuk menghukum dan menyadarkannya akan kejahatan dan derita yang disebabkannya ketika menipu ayah dan kakaknya sendiri. Kita harus mengerti bahwa sekalipun Allah mengampuni dan memulihkan kita untuk dosa yang pernah kita lakukan, pada saat yang bersamaan Allah mungkin menghukum kita dengan konsekuensi atas dosa itu karena Ia adil dan benar, apa yang ditabur orang itu juga yang akan dituainya.
Ketika akhirnya Yakub taat kepada perintah Tuhan untuk meninggalkan Haran dan kembali ke Kanaan yang dijanjikan dan secara khusus ke Bethel. Yakub mengakui pekerjaan Allah dalam menambah jumlah ternaknya dan bagaimana karyaNya yang begitu besar dalam hidupnya. Yakub pergi meninggalkan Ishak hanya membawa sebuah tongkat sewaktu menyeberangi sungai Yordan, tetapi sekarang telah menjadi dua pasukan. Ketaatan Yakub ke Bethel dengan kekudusan dan menjauhkan dewa-dewa asing membuat Allah memperbaharui janji-janji dari yang dibuatnya kepada Abraham dan Ishak. Bagaimana perjumpaan pribadi dengan Tuhan dan berkat rohani yang pernah kita terima? Miliki ketaatan iman untuk kembali kepada kebenaran Tuhan maka Ia akan membawa kita kepada penggenapan janji-janjiNya. Amin (RSN)
Questions:
1. Bagaimana proses perjalanan hidup kita sepanjang tahun ini?
2. Pengalaman perjumpaan pribadi dengan Tuhan apa yang membuat kita kuat menghadapi setiap proses yang terjadi dalam hidup kita?
Values:
Perhatian pada berkat-berkat Perjanjian Allah menuntut ketaatan iman untuk hidup selaras dengan kebenaran dan Firman Tuhan.
Kingdom Quote:
Pengalaman perjumpaan pribadi dengan Tuhan dan janji-janjiNya menguatkan kita melewati proses demi proses dalam hidup kita.