POWER TO EXIST

POWER TO EXIST 

Bacaan Setahun: 
1 Taw. 3-4 
Yoh. 15 

“Aku mengasihi-Mu, ya TUHAN, kekuatanku. TUHAN adalah bukit batuku, bentengku, dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, di dalam Dia aku mencari perlindungan, perisaiku, tanduk keselamatanku, tempat perlindunganku yang tinggi.” (Mazmur 18:2-3)

Beberapa waktu yang lalu saat mendampingi retreat sebuah sekolah diselenggarakan di daerah pegunungan, ternyata hadapi situasi bahwa angin berhembus sangat kencang, beberapa penutup “green house” sampai rusak atau terbang, pintu dan jendela yang tidak terkunci akan terhempas dengan sangat keras. Dari dalam ruangan kami melihat berbagai pohon bergerak hingga miring-miring dihembus angin yang kencang, namun kemudian berdiri tegak kembali, dan terdengar teriakan beberapa anak, ”Wow pohonnya tetap eksis tegak berdiri!!! “

Di zaman digital ini, banyak dari kita berusaha membuat hidup kita menjadi eksis dengan jalan yang semu, yaitu penggunaan sosial media, memasang status, kegiatan, lokasi, atau hal-hal lain. Sah-sah saja melakukan itu, tapi sering kita jadi kecewa karena ternyata status kita hanya dilike atau direspon oleh sedikit orang saja. Efek lain dari perilaku ini membuat begitu banyak orang merasa hidupnya tidak seberarti atau seberharga orang lain, karena melihat status media social orang lain yang menunjukkan perjalanan, kesuksesan, atau kepemilikan barang tertentu. Sebuah buku yang ditulis oleh rekan hamba Tuhan, Michael Chrisdion yaitu Social Media Is Not Real menyebutkan penggunaan sosial media hanya sebagai pencitraan semu.

Firman Tuhan yang kita baca menunjukkan bahwa Daud mengenal Tuhan sebagai sumber kekuatanNya. Kata Tuhan di sini menggunakan kata YHWH (Yehovah) yang bermakna: The Existing One yaitu suatu pribadi yang eksis. Kata Eksis sendiri bermakna bukan saja ada, melainkan bertahan, tetap ada, kokoh bahkan disaat badai yang hebat. Daud mengenal Tuhan sebagai pribadi yang eksis, dan karena itu memiliki kemampuan untuk membuat hidupnya tetap eksis (Power to Existing Life). Alih-alih mencari kekuatan semu, di tengah situasi yang begitu sering mengancam eksistensi hidupnya, Daud justru mencari Tuhan “The Existing One”nya, dan membangun hubungan yang dalam, hingga ia mengalami sendiri pengenalan akan Tuhan secara pribadi, sehingga ia bisa berkata tentang pribadi Allah sebagai bukit batuku, bentengku, dan penyelamatku, Allahku, gunung batu, perlindungan, perisaiku, tanduk keselamatanku, tempat perlindunganku yang tinggi.

Sudahkah hubungan kita pada Tuhan membawa kita secara pribadi mengenal DIA dan kekuatanNya, sehingga kita bisa berkata seperti sebuah pujian yang berkata: ”Allah sumber kuat ku, Allah sumber kuatku, Allah sumber kuatku dan bagianku selamanya?” (HA)

Questions:
1. Siapakah yang menjadi tempat perlindungan Anda?
2. Benarkah Tuhan menjadi satu-satunya kekuatan yang Anda andalkan dalam kehidupan sehari-hari Anda?

Values:
Sumber kekuatan warga Kerajaan seharusnya hanya kepada kekuatan Sang Raja, bukan kepada yang lainnya.

Kingdom Quote:
Hanya pribadi yang eksis selamanya yaitu Allah yang bisa memberikan kekuatan untuk kita eksis di kehidupan fana ini.