SANGAT TERJEPIT
Bacaan Setahun:
Kel. 23-24, Kis. 19
“Dan Daud sangat terjepit, karena rakyat mengatakan hendak melempari dia dengan batu. Seluruh rakyat itu telah pedih hati, masing-masing karena anaknya laki-laki dan perempuan. Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya” (1 Samuel 30:6
Cerita yang dialami Daud ini panjang dan berberbelit ia lari dan membelot dari kejaran raja Saul lalu Ia dan pasukannya bergabung dengan Raja Akhis orang Filistin. Namun Raja Filistin dan Panglima dari kota lain tak ingin Daud bergabung dengan mereka saat mereka ingin menyerang orang Israel di Yisreel. Daud diminta pulang dikota penampungan Ziklag, dan dalam keadaan lelah menempuh perjalanan tiga hari ke kota Ziklag, sampai disana Ia mendapati keluarganya dan keluarga dari prajurit yang ikut bersamanya telah ditawan dan kota Ziklag dibakar habis, oleh orang Amalek.
Dalam kesedihan dan tangisan putus asa rakyat yang juga prajurit Daud, mereka menjadi gelap mata lalu menyalahkan Daud dan ingin membunuh Daud dengan melemparinya dengan batu. Situasi Daud SANGAT TERJEPIT .Situasi yang membuat siapapun bisa kehilangan harapan. Tanpa harapan tak ada lagi iman. Sebagai pemimpin Daud tak punya banyak pilihan. Dia harus lebih waras, walau Dia paling terjepit, Dia harus bertanggung jawab, bukan lari dari kenyataan yang pahit. Putusan Daud bukan menyerah tapi berserah, ‘Daud menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan’ , Apa maksudnya kalimat ini ? Daud kerap mengalami titik Kritis dimana tak ada jalan lain, namun pilihan Daud tetap sama ‘ menguatkan kepercayaan kepada Tuhan dan tetap mengandalkan Tuhan ‘.
Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu; (Mazmur 56:4 ). Aku percaya, sekalipun aku berkata: “Aku ini sangat tertindas.” ( Mazmur 116:10 ) Mengapa keadaan kritis sering dialami Daud? Karena Daud mengemban tugas sebagai pemimpin, sebagai ‘yang diurapi’ sejak masih berstatus gembala perintahan ayahnya. Karena tugas Daud keras dan tidak biasa, sering melawan arus. Ancaman kematian terus membayanginya.
Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di tengahtengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh TUHAN atas Daud. Lalu berangkatlah Samuel menuju Rama. ( 1 Samuel 16:13 )
Dalam logika lurus kita ‘sebagai yang diurapi’ dan Roh TUHAN menyertai, seharusnya hanya kemenangan dan kejayaan yang menjadi pengalaman keseharian, bukan keadaan ‘SANGAT TERJEPIT’, yaitu KETAKUTAN dan Keadaan TERTINDAS seperti ditinggalkan Allah, bukan pula Airmata yang menjadi makanan siang dan malam.
Pantaskah keadaan ‘orang yang diurapi’ dan Roh TUHAN menyertai setragis ini ? Air mataku menjadi makananku siang dan malam, karena sepanjang hari orang berkata kepadaku:”Di mana Allahmu?” ( Mazmur 42-4 )
Keputusan Daud yang tidak berputus asa berakhir dengan kemenangan, Ia berhasil mengalahkan orang Amalek dan membawah kembali keluarganya yang ditawan dengan cara dan arahan Tuhan. Pelajarannya bagi kita sebagai orang Kristen, setiap kita adalah orang yang terpilih dan juga di urapi, jika keadaan kita hari ini ‘ SANGAT TERJEPIT ‘ ini adalah situasi yang wajar, ini bukan berarti Tuhan meninggalkan kita, kita hanya perlu bertindak seperti Daud, MENGUATKAN KEPERCAYAAN KITA KEPADA TUHAN, dan tetap bertindak didalam arahan dan bimbinganNya. (DD)
Questions:
1. Pernahkah keadaan Anda sangat terjepit ?
2. Apa yang seharusnya Anda lakukan dalam keadaan sangat terjepit ?
Values:
Warga kerajaan adalah seorang yang diurapi namun bukan berarti hidup tanpa masalah.
Kingdom Quotes:
Penyertaan Tuhan bukan ditandai dengan tak adanya masalah yang menghimpit hidup kita.