SATU TUHAN BEDA AGAMA
Bacaan Setahun:
2 Raj. 9 , Mat. 13
“Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.” Filipi 3:19b
Di dunia politik khususnya di Indonesia, sering kali agama dilibatkan dan diekspose sebagai identitas untuk mendulang elektabilitas khususnya semasa kampanye menjelang Pemilihan Umum. Simbol-simbol keagamaan baik berupa pakaian, ayat-ayat kitab suci termasuk ritual-ritual keagamaan ditonjolkan sebagai pembenaran, sebagai yang paling baik dan paling layak untuk dipilih dan diikuti. Yang berbeda keyakinan, tentu saja menjadi musuh yang tidak segan-segan dihabisi dan dihancurkan. Namun coba perhatikan, ketika mereka menang dan mendapatkan panggung kekuasaan, tidak lama kemudian muncullah istilah korupsi berjamaah. Korupsi yang dilakukan bersama-sama, termasuk bersama dengan yang berbeda keyakinan, yang sebelumnya menjadi ‘musuh’ selama masa kampanye sekarang menjadi bagian dari jamaah, jamaah korupsi yang bertuhankan tuhan yang sama yaitu UANG. Jadi agama yang selama ini ditonjolkan hanyalah alat untuk meraih kesempatan mendapatkan yang utama yang menjadi tujuan mereka, ‘tuhan’ yang sama.
Di dunia politik, hal ini menjadi biasa, tetapi apakah di kehidupan nyata di gereja ada hal yang sama? Tentu gereja tidak berbicara mengenai politik praktis mendapatkan kekuasaan di birokrasi pemerintah. Misi gereja adalah membangun komunitas yang di dalamnya orang-orang mendapatkan kepastian hidup, baik semasa di dunia maupun akhirat nanti. Membangun komunitas itu tentu saja menarik untuk dikembangkan karena entah disadari atau tidak, komunitas adalah potensi yang dapat memberikan keuntungan baik secara moril maupun materil. Beban-beban besar mudah diselesaikan jika dipikul banyak orang. Namun sayangnya, banyak kasus-kasus negatif muncul karena adanya komunitas yang besar.
Orang bisa saja berjemaat di gereja lokal yang sama, mendapatkan pengajaran yang sama, pelayanan yang sama tetapi mempunyai kepentingan dan motivasi yang berbeda. Beberapa kasus pelanggaran etika dan moral muncul di tengah-tengah jemaat. Kasus uang, seks, perebutan kekuasaan dan cerita-cerita negatif lainnya bukanlah hal asing di dalam dunia gereja. Berhutang kepada sesama jemaat dan tidak mengembalikan, mengemplang harta jemaat lainnya selalu saja terjadi di dalam gereja dan menjadi batu sandungan. Orang-orang seperti ini kalau ditanya agama, pastilah jawabnya Kristen! Tetapi apakah Tuhannya benar-benar Yesus Kristus? Dapat dipastikan bukan, karena orang yang bertuhankan Yesus Kristus pastilah akan menuruti teladan yang diberikan oleh-Nya.
Jadi di dalam gereja, bisa saja agamanya sama tetapi Tuhannya berbeda, karena ada orang yang tuhannya berbeda, tuhan yang sama dengan orang yang beda agama di luar sana. Karena itu, coba perhatikan benar-benar, siapa Tuhan anda. Ini adalah keputusan yang bisa kita putuskan sendiri, mau mengabdi kepada siapa, Tuhan Yesus atau mamon. Jadilah bijak. (LS)
Questions:
1. Sadarkan anda siapa sebenarnya yang menjadi Tuhan anda?
2. Apakah anda bermasalah dengan orang lain karena melalaikan kewajiban anda dalam hal keuangan?
Values:
Orang yang bertuhankan Yesus Kristus pastilah akan menuruti teladan yang diberikan oleh-Nya.
Kingdom Quotes:
Orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya. Yakobus 1:8