SELAMAT HARI BHAYANGKARA

SELAMAT HARI BHAYANGKARA

Bacaan Setahun:
1 Raj. 11-12, Mat. 1

Apabila ada kebejatan ahlak di dalam suatu bangsa, maka pemerintahannya mudah jatuh. Tetapi dengan pemimpin-pemimpin yang jujur dan berakal budi, maka terpeliharalah ketertiban. (Amsal 28:2 FAYH)

Setiap tanggal 1 Juli, Indonesia merayakan hari jadinya Kepolisian Republik Indonesia (Polri), yang disebut juga sebagai hari Bhayangkara. Kata “Bhayangkara” diambil dari nama pasukan elit kemanan di jaman Kerajaan Majapahit, yang dibentuk pada sekitar tahun 1293, dengan tugas penting mengawal keluarga kerajaan dan menjaga keamanan dan ketertiban umum, serta menjadi penegak hukum kerajaan. Dalam perkembangan pasca merdekanya Republik Indonesia Polri telah beberapa kali berganti model struktur kelembagaan. Awalnya Polri merupakan badan penegak hukum tersendiri, lalu dihisap masuk menjadi bagian dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI), dan akhirnya pasca reformasi hingga saat ini Polri kembali menjadi aparat penegak hukum yang mandiri terlepas dari ABRI (sekarang TNI).

Lahir dalam masa revolusi kemerdekaan, Polri menyandang tugas penting, bukan saja ikut berperan serta mengusir penjajah bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI), namun juga mempelopori penegakan hukum dan ketertiban umum di seluruh wilayah Indonesia, sesuai dengan moto “Rastra Sewakotama” yang berarti Abdi Utama bagi Nusa Bangsa. Selain itu Polri sebagai institusi Kepolisian juga menganut semboyan umum kepolisian internasional, yaitu “to protect and to serve” (melindungi dan melayani).

Dalam sepak terjangnya, Polri telah mengalami berbagai badai yang mengguncang reputasinya dan menghancurkan kepercayaan masyarakat kepada Polri. Sebut saja kasus pembunuhan yang dilakukan oleh ex Kadiv Propam Ferdy Sambo, dan kasus transaksi ilegal Narkotika jenis sabu oleh ex Kapolda Sumatra Barat Teddy Minahasa. Belum lagi indikasi adanya permainan sejumlah perwira Polisi dalam kasus tambang batubara yang sampai menyeret nama Wakil Menteri Hukum dan HAM. Kasus-kasus tersebut bukan hanya menyeret Polisi dengan pangkat rendah dan menengah, tapi juga termasuk perwira tinggi bintang dua. Catatan badai kasus yang menerpa Polri belum berhenti sampai di situ dan masih terus berlanjut, sehingga Kapolri Jenderal Listyo Sigit harus bekerja keras mengarahkan para anggotanya untuk memulihkan kembali kepercayaan masyarakat kepada Polri.

Lantas bagaimana pendapat Alkitab? Amsal 28:2 secara tegas menyatakan ketika ada kebejatan ahlak di dalam suatu bangsa, maka pemerintahannya mudah jatuh. Kebejatan ahlak terjadi ketika ukuran tentang hal-hal yang dianggap sebagai kebenaran sudah menjadi rusak. Semakin lama kita melihat ada banyak pejabat yang dengan berani telah mengambil keuntungan dari kegiatan yang dilarang, hidup dalam hedonisme, memanipulasi data laporan harta kekayaannya, bahkan terlibat dalam berbagai usaha ilegal seperti penyelundupan Narkotika, perjudian dan penimbunan BBM bersubsidi. Bahkan ada anak pejabat yang berani menganiaya orang lain karena merasa berkuasa. Persis seperti yang dimaksud Amsal, akibatnya kemudian banyak pejabat yang harus dicopot dari jabatannya, bukan saja dari Polri tapi dari berbagai instansi pemerintahan lainnya.

Di hari Bhayangkara ini, sepatutnya para anggota Polri, termasuk seluruh warga Indonesia, harus menjadi pemimpin-pemimpin yang jujur dan berakal budi, sebab ketertiban negara kita hanya dapat terpelihara jika para pemimpin kita bersikap jujur dan berakal budi. Dimulai dari lingkup yang paling kecil, yaitu keluarga. Menjadi suami, istri, orang tua, anak, kakak dan adik yang jujur dan berakal budi. Keluarga yang jujur dan berakal budi akan mewujudkan komunitas, masyarakat dan bangsa yang tertib. Teruntuk Kepolisian RI, selamat hari Bhayangkara. Jadilah pemimpin yang jujur dan berakal budi, maka bangsa kita akan menjadi bangsa yang tertib. Amin. (YMH)

Questions:
1. Menurut Anda kapan suatu bangsa dikatakan mengalami kebejatan ahlak?
2. Mengapa kita harus menjadi pemimpin yang jujur dan berakal budi?
Values:
Ukuran moralitas dan kebenaran dari pemimpin suatu bangsa menentukan ketertiban dalam bangsanya.

Kingdom Quotes:
Apabila terdapat pemimpin yang jujur dan berakal budi, maka pasti ada ketertiban dalam bangsa.