SEMENTARA

SEMENTARA 

Bacaan Setahun: 
2 Taw. 1-4 , Mzm. 30 

“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.” (Yohanes 15:16)

Ada seorang pendeta bernama E. V. Hill yang menerima undangan untuk berkhotbah di sebuah gereja di kota besar di Amerika Serikat. Saat berkhotbah, ia menjelaskan perbedaan antara daerah perkotaan yang kaya itu dengan daerah pinggiran kumuh di dekat tempatnya melayani. “Saya tahu apa yang kurang di sini…” kata Pdt. E. V. Hill, “di sini tidak ada grafiti (coret-coret di dinding jalanan) sama sekali. Saya bersedia membuatnya bagi Anda. Saya akan mengambil satu ember cat dan berjalan mengelilingi kawasan ini, lalu saya akan menuliskan satu kata ini di atas rumah jutaan dolar dan mobil mahal buatan Eropa milik Anda semua: sementara.”

“Kenapa saya ingin menulis kata itu? Karena tidak ada satu pun dari kekayaan ini bersifat kekal.” Banyak orang mungkin berpendapat bahwa hidup diukur dengan kekayaan dan keberhasilan dalam mencapai tingkatan yang lebih tinggi daripada orang lain. Seperti anak muda dalam Matius 19:22 dan Markus 10:17-22 — atau bahkan menurut Lukas 18:18 adalah seorang pemimpin—yang berpikir lebih baik memiliki banyak harta daripada mengikut Tuhan.

Ada 2 perbedaan antara berbuah dan berhasil, yaitu: BERHASIL orientasinya kepada diri sendiri, sedangkan BERBUAH orientasinya kepada orang lain. Berbuah memiliki akar dari Tuhan Yesus dan selalu mengacu kepada orang lain agar semakin banyak yang diselamatkan. Berhasil seringkali berakar dari keinginan diri sendiri dan untuk diri sendiri. Berhasil cenderung egois dan tidak mementingkan orang lain, oleh karena itu pastilah bukan berasal dari Tuhan.

BERHASIL untuk mendapatkan keuntungan, sedangkan BERBUAH untuk memberikan keuntungan. Setiap pohon yang berbuah pastilah memberikan buahnya untuk dinikmati oleh orang lain, demikian juga sebagai orang percaya kita harus memberikan keuntungan bagi orang lain, sehingga orang lain pun dapat menikmati keselamatan yang dari pada-Nya.

Marilah kita memiliki orientasi untuk berbuah lebat, pola pikir kita bukan untuk mencapai keberhasilan, namun untuk berbuah lebat bagi kemuliaan Kristus. Bahkan kita perlu ingat pula bahwa kita bisa berbuah banyak pun bukan karena usaha dari diri kita sendiri. Kita bisa berbuah banyak hanya karena kita melekat pada pokok anggur yang benar. (JB)

Questions:
1. Apa ukuran seseorang disebut BERHASIL?
2. Apa tujuan Anda bekerja?

Values:
Ubah pola pikir kita bahwa bekerja bukan untuk mencapai keberhasilan, namun untuk berbuah lebat bagi kemuliaan Kristus.

Kingdom’s Quotes:
Kita bisa berbuah banyak hanya karena kita melekat pada pokok anggur yang benar