SEMPER FI

SEMPER FI 

Bacaan Setahun: 
1 Raj. 9-10 
Yak. 1 

“Supaya jangan ada orang yang goyang imannya karena kesusahan-kesusahan ini. Kamu sendiri tahu, bahwa kita ditentukan untuk itu” (1 Tesalonika 3:3).

Salah satu peristiwa mengerikan bagi rakyat Amerika di samping tragedi WTC di New York adalah peristiwa meledaknya bom pada Minggu pagi di barak marinir di Beirut, pada masa pemerintahan Presiden Ronald Reagan pada tanggal 23 Oktober 1983. 307 marinir terbunuh (241 tentara Amerika dan 58 personil militer Prancis) di saat mereka semua sedang pulas tertidur. Mereka yang masih hidup berusahan mengais dan menemukan saudara mereka yang terluka atau mati di dalam puing-puing.

Beberapa hari setelah tragedi komandan Paul X. Kelly mengunjungi para marinir yang selamat meskipun dengan luka-luka di sebuah rumah sakit di Frankfurt, Jerman. Salah satu marinir yang terluka parah dan sedang dalam perawatan adalah Kopral Jeffrey Lee Nashton. Di tubuhnya terdapat banyak selang dan disambungkan dengan berbagai mesin. Ia tidak rupa manusia normal lagi, namun seperti manusia mesin.

Ketika Komandan Kelly mendekatinya, Nashton berjuang untuk mendekat sambil menahan kesakitan karena luka-lukanya itu. Ia mendekati secarik kertas dan pulpen. Ia menuliskan sesuatu lalu disodorkannya kepada sang komandan. Di kertas itu tertulis “Semper Fi” – moto marinir dalam bahasa Latin yang berarti “selamanya setia.”
Dengan dua kata sederhana ini Nashton berbicara bagi jutaan orang Amerika bahwa pengorbanan dirinya adalah untuk negaranya.

Kita kagum dengan kesetiaan dan loyalitas orang-orang yang rela berkorban bahkan nyawanya bagi negaranya. Orang-orang seperti ini tidak memikirkan dirinya lagi. Apa yang dilakukannya semata-mata setia pada tugas dan menyelesaikannya sampai tuntas. Justru orang-orang Kristen zaman sekarang banyak yang rapuh loyalitasnya. Begitu mudahnya mereka meninggalkan Tuhan hanya karena Tuhan belum menjawab doanya atau karena godaan duniawi di luar sana. Padahal mereka tahu sendiri bahwa Yesus sudah rela mati dan disalibkan bagi mereka. Mereka sendiri sampai tersedu-sedu melihat prosesi penyaliban Yesus yang diadakan setiap Paskah tiba. Tetapi tetap saja imannya mudah goyang. Di mana motto “Semper Fi”?

Tuhan mengajak kita untuk menjadi orang yang setia. Sebelum kita menggebu-gebu memohon Yesus memberkati kita, periksalah apakah kita menjadi orang yang setia? Salam SEMPER FI! (DH)

Questions:
1. Mengapa zaman sekarang “kesetiaan” adalah “barang” yang langka?
2. Bagaimana kita dapat meningkatkan kesetiaan kita kepada Tuhan?

Values:
Kesetiaan dibangun oleh hati yang mengasihi Tuhan.

Kingdom Quote:
Kesetiaan sejati dihasilkan dari ujian kesengsaraan dan penderitaan.