STRATEGI KEMENANGAN
Bacaan Setahun:
Mzm. 61, 1 Raj. 1, Flp. 4
“Orang yang bijak lebih berwibawa dari pada orang kuat, juga orang yang berpengetahuan dari pada orang yang tegap kuat. Karena hanya dengan perencanaan engkau dapat berperang, dan kemenangan tergantung pada penasihat yang banyak” (Amsal 24:5-6)
Kemarin tanggal 16 Juni, Kesebelasan U22 Indonesia menang dalam final Sepakbola SEA Games di Stadion Olimpic di Kamboja melawan kesebelasan Thailand dengan skor 5-2. Kemenangan sebagai Juara SEA Games ini telah dinantikan selama 32 Tahun. Saat mengikuti SEA Games, beberapa kali kesebelasan Indonesia hanya menjadi finalis. Kali ini Indonesia berhasil menjadi Juara setelah dalam semifinal mengalahkan kesebelasan Vietnam 3-2. Sebuah prestasi yang telah lama dinantikan, Indonesia benar-benar haus kemenangan dan telah mewujudkannya.
Dalam SEA Games kali ini, semua official dan pelatih benar-benar fokus dan mencari cara bagaimana supaya bisa menang, bukan hanya mencari pemain terbaik dan berlatih keras, tetapi juga menentukan berbagai strategi yang jitu untuk menghadapi berbagai lawan. Ketika mereka berhasil masuk final, para pemain semakin difokuskan untuk menghadapi lawan dengan diisolasi dan tak boleh bersenang-senang. Ada psikolog dan motivator diturunkan untuk memompa optimisme dan semangat para pemain, termasuk Ketua PSSI, Eric Thohir, turun untuk memotivasi para pemain baik sebelum bertanding maupun saat turun minum.
Sebenarnya, menang-kalah dalam sebuah pertandingan adalah hal yang biasa. Namun, yang menjadi pertanyaan pentingnya adalah apakah permainan dilakukan secara fair play atau tidak? Karena sering kali, karena kemenangan menjadi tujuan utama, lalu tidak memperdulikan bagaimana caranya mencapai kemenangan itu. Apakah dengan cara yang tidak benar atau setengah benar. Cara yang tidak benar adalah dengan cara menyuap pemain lawan atau wasit, cara kotor seperti ini yang harus dihindarkan. Yang biasanya terjadi adalah pihak tuan rumah melakukan ‘psywar’ (perang psikologi), seperti memberikan fasilitas istirahat yang tidak memadai kepada pemain lawan, hotel yang jauh dari stadion sehingga pemain capek di jalan, dan lain-lain. Untuk itu, bagi pemain yang siap untuk menang, diperlukan persiapan mental yang kuat, sehingga gangguan yang berkaitan dengan fasilitas istirahat dan lain-lain tidak mempengaruhi tekad untuk memberikan permainan yang terbaik.
Sedangkan cara yang setengah benar, menurut saya, adalah cara menaturalisasi pemain asing untuk menjadi pemain Indonesia. Cara ini perlu dipertanyakan. Menurut saya, demi nama baik dan integritas bangsa, seharusnya cara menaturalisasi pemain asing perlu dipertimbangkan untuk tidak dilakukan. Karena kejujuran adalah kemenangan yang sejati. Bagaimana menurut Anda? (DD)
Questions:
1. Apakah kemenangan adalah hal yang paling penting dalam sebuah pertandingan?
2. Mengapa fair play adalah hal yang terpenting? Jelaskan!
Values:
Bagi warga Kerajaan kemenangan tanpa sportifitas adalah kekalahan sejati.
Kingdom Quotes:
Kedewasaan rohani seseorang bukan dilihat saat ia menang tetapi bagaimana ia menyikapi kekalahan.