STRONG SHOULDER (BAHU YANG KUAT)

STRONG SHOULDER (BAHU YANG KUAT) 

Bacaan Setahun: 
2 Sam. 7-8 
Mzm. 27 
Ams. 22 

Dari Daud. Terpujilah TUHAN, gunung batuku, yang mengajar tanganku untuk bertempur, dan jari-jariku untuk berperang (Mazmur 144:1)

Mazmur ini merupakan sebuah sikap doa yang diperkirakan ditulis Daud saat Ia terus menerus dikejar Saul dan musuh-musuhnya yg lain. Berbagai pengejaran itu tentunya membuat Daud harus berulangkali bersembunyi dari bukit ke bukit atau gua ke gua. Hal ini tentunya bukan kondisi yang mudah baik secara fisik maupun mental. Selain harus melindungi dirinya, Daud juga bertanggung jawab harus melindungi pasukannya (lebih dari 400 orang).
Sebagai orang yang mendapat urapan Tuhan melalui Nabi Samuel untuk menjadi Raja, situasi ini tentunya terkesan kontradiktif. Pengurapan yang melambangkan tanda perkenanan Tuhan, pemilihan, otoritas atau kuasa yang diberikan Tuhan seharusnya akan memberi Daud seluruh kemampuan terbaik untuk menjalani hidup seolah-olah bakal tanpa masalah, sama seperti ada kotbah-kotbah banyak hamba Tuhan yang berkata bahwa pengurapan dan perkenanan Tuhan akan selalu membuat kita seolah-olah menang “mudah” terhadap berbagai tantangan atau persoalan.
Kita sangat meyakini bahwa saat kita percaya kepada Kristus (yang diurapi) yang telah menebus setiap ketidakbenaran, dosa dan ketidakmampuan kita, maka kita juga menerima perkenanan Tuhan (God’s Favor) dan juga pengurapan atau kuasa sebagai anak Tuhan. Hanya kita kerap tidak disiapkan proses mencapai kemenangan tersebut.
Saat kita hadapi realita hidup sehari-hari, kita bisa seperti Daud yang kerap merasa diperhadapkan dengan berbagai “musuh kehidupan” atau persoalan yang silih berganti dalam banyak situasi hidup kita. Pertanyaannya adalah apakah yang menjadi sikap dan permohonan doa kita saat hadapi persoalan-persoalan tersebut? Seringkali kita mungkin berdoa dan berharap agar musuh / persoalan dilenyapkan, bahkan tidak jarang kita seolah-olah meminta dengan penuh iman sebiji sesawi agar “gunung persoalan“ dipindahkan. Firman Tuhan sedang menggambarkan cara pandang diri kita beda dengan cara pandang Allah. Bagi Allah yang paling penting adalah mengubah hidup kita lebih dari sekedar menyelesaikan permasalahan yang ada. Dalam anugerahNya, Daud mampu melihat bahwa fokus Allah adalah memakai berbagai persoalan untuk melatih hidupnya menjadi pribadi tangguh dan terampil hadapi masalah.
Sama seperti Daud dalam persekutuan dengan Tuhan bisa melihat persoalan sebagai sebuah kesempatan perubahan kualitas diri, maka marilah kita mengijinkan Tuhan dalam kasihNya juga bisa memahami fokus Allah. Dia ubah kita dari pribadi yang merasa tidak berdaya menjadi pribadi yang berdaya. Siapkah kita diubah oleh Allah melalui berbagai proses latihan hadapi berbagai persoalan? (HA)

Questions:
1. Bagaimana cara pandang Anda terhadap masalah yang datang kepada Anda?
2. Menurut Anda apakah Tuhan akan selalu memakai permasalahan yang ada untuk proses pendewasaan kita?

Values:
Bagi Allah yang paling penting adalah mengubah hidup kita lebih dari sekedar menyelesaikan permasalahan yang ada.

Jangan sekedar meminta beban yang lebih ringan, tetapi mintalah bahu yang lebih kuat untuk menanggung beban.